Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

BPOM Jateng Minta Masyarakat Waspadai Obat-Obat Tradisional

Supardji Rasban
22/1/2019 12:05
BPOM Jateng Minta Masyarakat Waspadai Obat-Obat Tradisional
BPOM(MI.com/Ricky Julian)

MASYARAKAT diminta untuk waspada terhadap minuman dan obat-obatan tradional yang berdar luas yang kadang bisa membahayakan kesehatan. Masyarakat harus mengantisipasi sekaligus berhat-hati jika menemukan makanan, minuman dan obat-obatan yang membahayakan tersebut.
     
Hal itu disampaikan Kepala BPOM Provinsi Jawa Tengah, Syafriansyah, saat menjadi nara sumber dalam acara bertajuk "Komunikasi Informasi dan Edukasi" yang digelar BPOM Semarang bersama tokoh msyarakat, di gedung Korpri Brebes, Senin (22/1).
     
Syafriansyah menyebut saat ini memang masih marak adanya peredaran makanan, minuman dan obat-obatan yang membahayakan kesehatan masyarakat luas. 

"Jadi, harus berhati-hati dan di antisipasi apabila menemukan makanan, minuman dan obat-obatan yang membahayakan masyarakat luas," ujarnya.

Baca juga: Caleg DPR RI Gandeng Adik Ahok untuk Raih Kemenangan    

Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani yang juga menjadi nara sumber meminta pemerintah baik provinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa untuk lebih menggalakkan sosialisasi pentingnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
    
"Kami juga tak bosannya mengimbau masyarakat agar memilih dengan teliti apabila membeli makanan dan minuman. Jangan karena tergiur dengan harga yang murah, lantas mengabaikan kesehatannya," ujar Dewi Aryani.
     
Menurut anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan IX, yang meliputi Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal itu hampir wilayah di seluruh Indonesia marak dengan perederan makanan, minuman dan obat-obatan yang ilegal dan membahayakan kesehatan masyarakat.
     
"Pemerintah Daerah harus bisa lebih proaktif dan bila perlu melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar tradisional maupun toko obat-obatan. Selain itu, juga perlu adanya pemberian edukasi mengenai BPOM, karena menjadi tanggung jawab bersama," tegas DeAr, sapaan akrab Dewi Aryani. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik