Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPOLISIAN diminta untuk menyelidiki kasus pengungsi bodong (tidak jelas) di Pandeglang, Banten, karena sangat merugikan warga yang benar-benar terdampak bencana tsunami.
“Penyaluran logistik jadi tidak merata. Ada yang menerima banyak, juga ada yang kurang akibat adanya pengungsi bodong itu,” kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita, saat memimpin rapat koordinasi di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami, Labuan, Pandeglang, kemarin.
Pemerintah daerah, lanjutnya, hingga kini bekerja keras menghimpun bantuan logistik dari berbagai daerah juga menyalurkannya kepada korban pengungsi bencana tsunami. Penghimpunan bantuan logistik itu disebar di pos-pos kecamatan dan posko utama di Labuan. Namun, pihaknya prihatin mendengar informasi banyak pengungsi bodong yang menerima bantuan logistik dari donatur.
Para donatur itu dari Bandung, Jakarta, Jawa Tengah, hingga Kalimantan.
Kapolres Pandeglang AKB Indra Lutrianto Amstono mengatakan pihaknya segera menyelidiki pengungsi bodong yang menerima bantuan, juga menertibkan posko relawan bantuan logistik.
Saat ini, katanya, posko relawan di Kecamatan Labuan untuk korban tsunami bertebaran dan belum didata. “Kami khawatir posko sukarelawan itu menerima bantuan logistik, tetapi tidak menyalurkan ke pengungsi.”
Dalam rapat koordinasi itu, Bupati juga melaporkan bahwa jumlah pengungsi korban tsunami mulai berkurang setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menurunkan waspada hingga 500 meter dari pesisir pantai. Pengungsi yang semula berjumlah 313.380 jiwa dan tersebar di 25 kecamatan menjadi 17.800 jiwa dan tersebar di 22 kecamatan.
“Kami berharap masyarakat bisa kembali ke rumah mereka jika waspada diturunkan menjadi 300 meter,” kata Irna.
Menurutnya, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanganan pascatsunami.
Pemerintah daerah mencatat 1.071 rumah di Pandeglang mengalami kerusakan dari kategori rusak ringan, sedang, hingga rusak berat.
Irna juga meminta Pemerintah Provinsi Banten menormalisasi Daerah Aliran Su-ngai (DAS) Cipunten yang menimbulkan banjir di permukiman warga Teluk hingga mencapai 3 meter.
Masyarakat NTT diminta tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu gempa dan tsunami yang beredar beberapa hari terakhir.
Dia menyebut informasi tersebut merupakan paparan peta bahaya wilayah Indonesia saat ini. BMKG selalu membuat potensi bencana dari ringan hingga terburuk.
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memiliki potensi risiko bencana tsunami mulai level sedang hingga tinggi.
Tanaman Butun, keben atau dikenal juga dengan putat laut ini pernah mendapat predikat sebagai Pohon Perdamaian di masa Bapak Presiden Soeharto.
Letak geografis Indonesia di pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik menyebabkan Indonesia rawan mengalami gempa yang dapat memicu tsunami.
Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved