Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Warga Inginkan Tempat Relokasi Jauh dari Titik Lokasi Longsor

Benny Bastiandy
04/1/2019 15:00
Warga Inginkan Tempat Relokasi Jauh dari Titik Lokasi Longsor
Ratusan petugas SAR gabungan melakukan penggemburan tanah saat pencarian korban bencana tanah longsor di kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/1/2019).(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

WARGA korban tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berkeinginan agar lahan relokasi yang nanti disiapkan pemerintah berada jauh dari tempat permukiman mereka. Alasannya, mereka khawatir ke depan bakal kembali terjadi longsor.

"Kami bersedia (direlokasi). Walaupun tanah (bekas longsor) sudah bagus, kita enggak mungkin lagi sanggup untul tinggal si situ. Nggak mungkin lagi bermukim di situ," kata Suherman, 31, salah seorang korban selamat, Jumat (4/1).

Mengenai tempat yang nanti akan dijadikan lahan relokasi, Suherman menyerahkannya kepada pemerintah. Namun ia meminta agar letak yang dipilih berjauhan dari lokasi longsor.

"Kita nunggu pemerintah. Nunggu bantuan dari mana saja bantuan relokasi ke tempat lebih aman," jelasnya.

Pemilihan lahan relokasi juga harus sesuai kesepakatan dengan warga korban tanah longsor lainnya. Apalagi tragedi tanah longsor yang menimbun 29 unit rumah itu masih menyimpan rasa trauma bagi warga setempat.

"Kita harus tanya dulu ke warga yang lainnya, sanggup enggak bermukim lagi di sini? Kan kemarin juga sudah bilang ada tempat di sini. Tapi kalau melihat lagi tempat itu ada rasa trauma. Pokoknya jangan terlalu dekat," tuturnya.

Suherman menyadari proses relokasi hingga proses pembangunannya membutuhkan waktu relatif lama. Namun dalam kondisi sekarang, ia berharap segera ada percepatan.

"Kalau untuk permukiman kan gak bisa langsung ya. Tapi kalau bisa (cepat) mah bagus juga," pungkasnya.

 

Baca juga: Perbukitan Surandil Cisolok Dipasangi EWS Buatan BPBD Banjarnegara

 

Kepala Desa Sirnaresmi, Iwan Suwandri, mengatakan lahan relokasi kemungkinan tidak akan jauh dari lokasi longsor. Pasalnya, kerabat warga yang jadi korban tanah longsor kebanyakan masih tinggal di tempat tersebut.

"Kita maksimalkan dulu mencari lahan yang dekat," kata Iwan, Jumat (4/1).

Iwan mengaku sudah memiliki gambaran titik lokasi yang akan dijadikan lahan relokasi. Setidaknya terdapat dua titik yang jadi pilihan di sekitar Dusun Cimapag.

"Tapi kita lihat dulu. Kita tentunya mencari lahan yang aman. Cuma lahannya harus dibeli karena itu kan milik warga. Katanya kalau untuk pembebasan itu nanti kewenangan pemda (pemerintah daerah)," pungkasnya.

Tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, mengakibatkan 29 rumah rusak berat yang dihuni 100 jiwa. Sebanyak 64 jiwa selamat, 3 orang luka, dan 33 orang tertimbun. 

Hingga hari keempat, Kamis (3/1), tim satuan tugas terpadu pencarian korban telah menemukan 18 jenazah. Berarti tinggal tersisa 15
jiwa yang belum ditemukan.

Hingga hari ini proses pencarian masih dilakukan. Pencarian dilakukan di 6 sektor di lokasi tanah longsor. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya