Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

100 Pelajar Bermasalah, termasuk 25 Siswi, di Depok Dimasukkan ke Barak Militer

Kisar Rajagukguk
30/5/2025 17:54
100 Pelajar Bermasalah, termasuk 25 Siswi, di Depok Dimasukkan ke Barak Militer
Wali Kota Depok Supian Suri (tengah bertopi) meninjau barak militer yang akan menjadi tempat pembinaan siswa bermasalah.(MI/ Kisar Rajagukguk)

PEMERINTAH Kota Depok Jawa Barat berencana akan mengirimkan 100 siswa bermasalah ke barak militer pada awal Juni 2025. Para siswa akan dididik secara militer tentang kedisiplinan dan pendidikan karakter.

 

Dihimpun dari keterangan di Balai Kota Depok, sebanyak 100 remaja usia 13-15 tahun akan dikirim ke Divisi I Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada awal Juni 2025. Dari 100 siswa yang akan dikirim tersebut, terdapat 25 remaja putri. Mereka akan digembleng secara militer selama 10 hari tentang kedisplinan dan wawasan kebangsaan.

 

Mereka juga mendapatkan materi pelajaran di sekolah selama mengikuti latihan dasar militer tersebut. Materi pelajaran diberikan oleh Dinas Pendidikan Kota Depok.

 

Aster Divisi I Kostrad Kolonel Infantri Wira Muharromah membenarkan akan memberikan kepada siswa tentang kedisplinan dan wawasan kebangsaan. "Mereka akan mengikuti kegiatan penguatan, pengembangan, dan pembinaan karakter, " katanya Jumat (30/5).

 

Wira berharap setelah mengikuti kegiatan penguatan, pengembangan, dan pembinaan karakter, maka para remaja ini terbiasa menerapkannya dalam kesehariannya.

 

Pengakuan Orangtua

Salah satu orangtua siswa, Santi mendukung penuh program siswa bermasalah masuk barak militer itu. Dia tidak keberatan anaknya dibina oleh TNI. Ia mengaku kewalahan mendidik anaknya di rumah.

 

 "Sebelumnya persetujuan dulu ke orangtua, anak-anak akan dididik selama dua minggu. (keberatan?) Nggak saya mah, enak, anak saya bisa dididik," kata Santi.

 

Lebih lanjut, Santi mengeluh sulit mengatur anaknya. Makanya ia berharap program anak bermasalah masuk barak TNI dapat mengubah kelakuan anaknya. "Suka susah salat, sekolah susah, yang ada kenakalan mudah-mudahan dibawa ke sini ada hikmahnya, jadi lebih baik, di rumah susah, pusing, susah didengar. Mudah-mudahan selesai dari sini lebih baik," sambung Santi.

 

Selain itu, Santi menyebut dirinya sudah menyiapkan berbagai perlengkapan untuk anaknya jauh-jauh hari. Seperti seragam, alat tulis, pakaian olahraga, hingga perlengkapan mandi dan ember. "Memang sudah didaftarkan oleh sekolah, terus saya sebagai orang setuju dan dukung, semoga anak ini bisa berubahlah menjadi lebih baik," ucapnya.

 

Orangtua lainnya, Ita juga mendukung program ala Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat diterapkan di Kota Depok. "Gagasan ini memiliki niat baik untuk membentuk kedisiplinan pelajar," katanya (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya