Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Gaya Hidup Sehat kian Populer, Tempat Kebugaran Perluas Jangkauan

Naufal Zuhdi
13/2/2025 17:48
Gaya Hidup Sehat kian Populer, Tempat Kebugaran Perluas Jangkauan
Ilustrasi(Dok K Fitness)

DI tengah peningkatan tren gaya hidup sehat, K Fitness berencana memperluas jejak bisnisnya ke kota-kota besar di luar Jakarta. K Fitness yang membuka cabang pertamanya di Cideng, Jakarta Pusat, pada 27 Agustus 2022, melihat potensi besar di luar Jakarta seiring dengan pergeseran gaya hidup masyarakat yang semakin peduli dengan kesehatan.

Pendiri K Fitness, David Kosmo, menilai pasar di luar Jakarta masih sangat terbuka dengan potensi return on investment dalam dua tahun.

“Persaingan di luar Jakarta belum seketat di ibu kota. Banyak kota besar di Pulau Jawa yang masih kekurangan fasilitas gym berkualitas
dengan harga terjangkau," ujar David dalam keterangan resminya, Kamis (13/2).

Pada tahun ini, sambung dia, K Fitness berencana membuka 10 cabang baru dengan Semarang, Solo, dan Yogyakarta menjadi target utama. Kota-kota ini mengalami pertumbuhan yang terus berkembang, dan permintaan terhadap fasilitas kebugaran semakin meningkat.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap cabang yang dibuka sesuai dengan preferensi dan daya beli masyarakat setempat. Oleh karena itu, kami akan menawarkan program latihan yang lebih spesifik, seperti kelas kebugaran kelompok yang lebih terjangkau dan fleksibel," ujar David.

Di Jakarta, K Fitness berencana membuka setidaknya masing-masing satu cabang di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat. Dengan strategi ini, K Fitness dapat menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh penjuru ibu kota dan memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk menjaga kebugaran.

Sementara itu, pengamat bisnis dan managing partner di Inventure, Yuswo Hady menilai strategi ekspansi K Fitness selaras dengan preferensi konsumen di luar Jakarta yang cenderung lebih pragmatis dalam memilih gym.

“Di kota-kota Tier 2 dan Tier 3, masyarakat lebih mempertimbangkan biaya keanggotaan yang kompetitif dibandingkan fasilitas mewah. Mereka mencari program yang memberikan hasil nyata dengan investasi yang masuk akal,” jelasnya.

Yuswo menambahkan, dalam lima tahun ke depan, kota-kota di luar Jakarta, termasuk Surabaya dan Semarang, akan mengalami percepatan urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Hal ini mendorong pertumbuhan kelas pekerja muda yang mulai mencari fasilitas kebugaran modern yang belum tersedia secara luas.

"Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, prospek bisnis ini, khususnya di luar Jabodetabek, masih sangat potensial. Area-area ini belum terlalu jenuh dengan kompetisi, sehingga memberikan ruang bagi pemain baru untuk masuk dan tumbuh,” tutur Yuswo.

Yuswo menyebutkan, meskipun ekonomi menghadapi tantangan dan daya beli kelas menengah tertekan, bisnis ini masih memiliki peluang untuk tetap sustainable dalam lima tahun ke depan.

“Dalam konteks ini, meskipun konsumen mengurangi pengeluaran besar seperti liburan atau barang mewah, mereka tetap mau mengeluarkan uang untuk hal-hal yang memberikan rasa kontrol terhadap hidup mereka termasuk kebugaran dan kesehatan,” pungkas Yuswo. (J-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik