Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEBAKARAN yang terjadi di Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat menyisakan pilu. Empat orang dilaporkan tewas dan beberap lainnya hilang. Sumber api disebut dari ruangan diskotek.
Diskotek itu beberapa kali berganti nama dan pemilk Yang paling populer era 1990-an adalah Zodiak. Bahkan, sekitar tahun 1996-1997 diskotek itu merajai tempat hiburan malam di Jakarta dan jadi lokasi peredaran ekstasi. Hal itu diungkap pemerhati hiburan malam, Windoro Adi.
"Jadi sentra anak muda menikmati ekstasi sekitar tahun 1996-1997," kata Windoro saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (16/1).
Jumlah pengunjungnya ramai. Hall diskotek itu bisa menampung 400 pengunjung. Jumlah pengunjung terbanyak dibandingkan pesaingnya seperti M Club saat itu. "Penuh sesak. kalau pintu sudah ditutup karena penuh tumpahan pengunjung kemudian ke M Club," jelasnya.
Daya tarik diskotek itu ditunjang dengan hall yang luas, interior yang menarik, sirkulasi udara baik dan memiliki teknologi sound system mutakhir. "Cuma ada di lantai 7, nggak ada sekat, paling luas diantara pesaing lainnya, hampir satu lantai jadi tempat pengunjung menikmati alunan musik," kata Windoro.
Selain paling ramai pengunjung, Zodiak menjadi peredaran ekstasi terbesar di tempat hiburan di Jakarta. Biasanya pengunjung membeli pil gedek itu dari seorang waiter. Harganya Rp30 ribu per butir.
"Karena barangnya bagus, jenisnya pil Paman Gober. Nyanyi serempak, muda-mudi gedek-gedek dari jam 22.00 sampai jam 08.00 baru bubar," ungkapnya.
Harian Media Indonesia edisi 20 Februari 1997 melaporkan para bandar terang-terangan menawarkan pil ekstasi di pintu masuk. Selain ekstasi bau ganja juga sering bertebar di arena diskotek.
Kasus kebakaran di Glodok Plaza yang berawal dari ruang diskotek beberapa hari lalu bukan yang pertama. Diskotek Zodiak juga pernah terbakar pada awal tahun 2000-an. Windoro mengatakan setelah itu era kejayaan Zodiak selesai. Diskotek-diskotek lain mengambil alih pasar seperti Athanta, Sydney 2000, Rajamas dan Stadium. "Kemudian diskotek itu besar lagi saat berganti pemilik dan nama menjadi Golden Crown," kata Windoro.
Peredaran narkoba di Golden Crown juga masih ditemukan. Badan Narkotika Nasional (BNN) beberapa kali melakukan razia dan menemukan barang bukti narkoba. Pada awal 2020, Pemprov DKI jakarta mencabut Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) PT Mahkota Aman Sentosa selaku pemilik usaha Diskotek Golden Crown.
Penutupan Golden Crown merupakan tindak lanjut dari penggerebekan BNN. Saat penggerebekan tersebut, BNN menemukan 107 orang positif menggunakan narkotika.
Belakangan, diskotek itu berganti nama menjadi Tyara yang disebut menjadi salah satu titik kebakaran di Glodok Plaza pada Rabu (15/1) malam lalu. (P-5)
DIREKTORAT Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kepri melakukan penggerebekan terhadap sebuah minilab narkoba yang beroperasi di salah satu kamar Apartemen Harbour Bay Residence, Batam.
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial DP, berusia 27 tahun. ia kedapatan membawa 5,6 kilogram (kg) sabu dan 5.020 butir ekstasi di Depok, Jawa Barat.
Pil ekstasi sebanyak 1.162 butir disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dari seorang pria berinisial JS di Penjaringan, Jakarta Utara.
Polda menangkap sebanyak total 178 orang terduga pelaku yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, Terdapat lebih dari 207 kilogram sabu dan 60 ribu butir ekstasi diamankan dalam pengungkapan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved