Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Teguh Setyabudi Targetkan Realisasi Pendapatan Daerah Tembus 98,67%

Mohamad Farhan Zhuhri
16/12/2024 21:25
Teguh Setyabudi Targetkan Realisasi Pendapatan Daerah Tembus 98,67%
Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi .(Antara/Narda Margaretha Sinambela)

PENJABAT Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengungkapkan, realisasi pendapatan Pemprov DKI telah mencapai Rp68,61 triliun atau sekitar 91,54%. Hingga akhir tahun, target pendapatan DKI Jakarta adalah Rp73,95 triliun atau 98,67%.

Adapun angka ini berdasarkan data dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta hingga 10 Desember 2024.

Sementara itu, realisasi belanja baru mencapai Rp56,83 triliun atau 74,75%. Sedangkan proyeksi belanja sampai akhir tahun sebesar Rp70,15 triliun atau 92,27%. Untuk diketahui, nilai APBD Perubahan (APBD-P) 2024 adalah sebesar Rp85,1 triliun.

Teguh mengatakan, seluruh kepala perangkat daerah perlu mengoptimalkan peningkatan pendapatan dan realisasi belanja di masing-masing instansi kerja. Pasalnya, saat ini telah memasuki pertengahan Desember 2024.

"Perlu upaya lebih untuk meningkatkan realisasi pendapatan sebesar Rp5,34 triliun atau naik 7,13% dan anggaran belanja yang diserap sebesar Rp13,32 triliun atau sekitar 17,52% dalam kurun waktu 19 hari ke depan," kata Teguh dalam keterangan resminya, Senin (16/12).

Oleh karena itu, Teguh menargetkan realisasi belanja hingga akhir 2024 minimal mencapai 93%. Sebab, realisasi belanja pada APBD DKI 2023 mencapai 92,55%.

Lebih lanjut, Teguh juga meminta kepala perangkat daerah agar melaksanakan pembayaran atas penyelesaian pekerjaan akhir tahun dengan memperhatikan prinsip akuntabilitas.

"Pastikan output dan outcome seluruh kegiatan tercapai serta terpenuhinya capaian atas komitmen Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang ditargetkan hingga akhir tahun," ujar Teguh.

"Peningkatan sistem pengendalian dan pengawasan internal melalui pengecekan kecukupan kas pada bendahara pengeluaran dan penerimaan, kesesuaian kondisi barang atau progres pelaksanaan pekerjaan, jumlah, serta mutu realisasi belanja," pungkasnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya