Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tingkatkan Kualitas Lingkungan, Pemprov DKI Fokus Pembangunan Pengelolaan Air Limbah

Mohammad Farhan Zuhri
10/12/2024 17:00
Tingkatkan Kualitas Lingkungan, Pemprov DKI Fokus Pembangunan Pengelolaan Air Limbah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi(MI/Farhan)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta akan fokus mengelola air limbah dengan baik guna meningkatkan kualitas lingkungan dan hidup warga serta mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan saat ini masih banyak warga yang membuang air besar (BAB) sembarangan. Menurutnya hal itu disebabkan masih minimnya Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).

"Prosentasenya cukup besar. Ini juga harus kita pikirkan, masyarakat melakukan BABs bukan hanya tidak memiliki toilet, namun juga ada yang memiliki toilet, tapi tidak memiliki pengelolaan air limbah. Atau memiliki toilet dan terakses dengan pengelolaan air limbah, tapi dia tidak sadar pengolahan air limbah domestik harus dilakukan secara berkala," ujarnya saat groundbreaking pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). 

"Bila kondisi dibiarkan, akan  menyebabkan pencemaran badan air dan kualitas air tanah, serta meningkatkan risiko penyakit," sambung Teguh.

Ia mengatakan, pembangunan SPALD-T merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menjamin keberlanjutan pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik. 

Pembangunan SPALD-T ini dilakukan atas kolaborasi dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, yaitu Perumda PAM Jaya dan Perumda Paljaya.

Ini juga merupakan komitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global.

"Bicara air bersih, khususnya air minum, kita pasti bicara terkait masalah standar pelayanan minimal. Ini merupakan urusan yang sangat esensial dan wajib karena terkait pelayanan dasar. Semua ini dibutuhkan masyarakat," kata  Teguh.

Lebih lanjut, melalui PAM Jaya target cakupan pelayanan air bersih mencapai 100% masyarakat Jakarta terus dikejar. 

Bahkan, tahun ini ditargetkan sebanyak 50.000 sambungan air perpipaan telah terpasang dan 130.000 sambungan baru terpenuhi pada 2025.

Tak hanya air bersih, Pj. Gubernur Teguh menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen dalam pengelolaan air limbah. 

Ketersediaan air minum yang semakin banyak berbanding lurus dengan air limbah yang juga akan semakin banyak karena. 
Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh dan mengapresiasi upaya pengolahan air limbah, salah satunya melalui SPALD-T.

Pembangunan SPALD-T Kawasan TB Simatupang dilaksanakan sebagai upaya menyediakan layanan pengelolaan air limbah perkotaan yang lebih efektif dengan cakupan penerima layanan yang lebih luas. 

Kawasan TB Simatupang menjadi lokasi yang cukup strategis untuk dikembangkan SPALD-T, karena perpaduan antara kawasan pusat aktivitas komersial dengan permukiman warga.

"Tentunya nanti kepada wali kota, camat, lurah, Pak RT, Pak RW dapat menyosialisasikan pembangunan ini. Mungkin ada gangguan-gangguan atau ada warga yang terganggu, saya mohon pengertian dan dukungannya agar proses pembangunan ini bisa berjalan dengan lancar," pungkasnya.

Sementara, Dirut Perumda PAM Jaya Arif Nasruddin mengatakan, pembangunan SPALD-T Kawasan TB Simatupang merupakan hasil sinergi antara PAM Jaya dengan Perumda PAL Jaya di lokasi lahan PAM Jaya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak yang didanai dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) tahun 2018.

"Luasan area ini sekitar 9,9 hektare. Luasan idle aset PAM Jaya sekitar 7 hektare. Rencana kami, di atas lahan ini akan dibangun pengolahan IPAL dari Paljaya, juga ada rencana membangun green house untuk penguatan pangan. Jadi di sini dimanfaatkan untuk air bersih, air limbah, dan pangan. Untuk Paljaya mungkin memakai lahan sekitar 2.000-3.000 meter persegi," kata Arif.

Sedangkan Direktur Utama Paljaya Untung Suryadi mengatakan, SPALD-T kawasan TB Simatupang tahap pertama diharapkan dapat rampung dalam 18 bulan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 114.000 jiwa. 

Ia merincikan, wilayah layanan SPALD-T akan menjangkau tiga kecamatan, yaitu Cilandak, Pasar Minggu, dan Kebayoran Lama, serta area komersial sepanjang Jalan TB Simatupang sisi utara dan selatan. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya