Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Water Indonesia Soroti Pengelolaan Air Bersih dan Limbah

Wisnu Arto Subari
03/7/2025 10:41
Water Indonesia Soroti Pengelolaan Air Bersih dan Limbah
Foto udara proyek rehabilitasi bendungan Karet di aliran sungai Krueng Aceh untuk sumber bahan baku air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Lambaro, Aceh Besar, Aceh, Jumat (17/1/2025).(Antara/Khalis Surry)

DI tengah laju urbanisasi pesat dan ekspansi industri nasional, kebutuhan terhadap pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan menjadi salah satu isu prioritas di Indonesia. Ketersediaan air bersih, pengolahan air limbah, dan permintaan air industri terus meningkat, sehingga menuntut solusi sistemik yang terintegrasi dengan visi pembangunan nasional.

"Dengan menekankan pada berkelanjutan, kolaborasi, dan inovasi, Indonesia dapat memastikan ketahanan air jangka panjang sekaligus menjaga kesehatan lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun untuk mewujudkan kepemimpinan tersebut, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam pemerataan akses dan tata kelola air. Upaya untuk menjawab tantangan ini sekaligus memperkuat peran strategis Indonesia di tingkat regional tercermin dalam komitmennya terhadap agenda global," ujar Country Manager Pamerindo Indonesia Lia Indriasari dlam keterangannya, Kamis (3/7).

Pada 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 92,64% rumah tangga memiliki akses terhadap air minum layak. Namun 7,36% lain belum terlayani. Ketimpangan ini semakin terlihat antara wilayah perkotaan (96,56%) dan perdesaan (87,06%). DKI Jakarta mencatat akses tertinggi (99,96%), sedangkan Papua Pegunungan hanya mencapai 30,64%.

Tantangan semakin kompleks seiring dengan musim kemarau berkepanjangan di berbagai wilayah seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, serta proyeksi jangka panjang yang menunjukkan krisis air bersih akan semakin mengemuka. Pada 2050, sekitar 50% populasi Indonesia diperkirakan mengalami kekurangan air bersih dengan 17% di antaranya masuk dalam kategori kekurangan absolut.

Pada saat yang sama, urbanisasi yang diproyeksikan mencapai 70% pada 2024 turut meningkatkan tekanan terhadap sistem penyediaan air dan sanitasi, terutama di kota-kota besar. Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah telah menetapkan target dalam RPJMN 2025–2029, termasuk peningkatan kapasitas tampungan air hingga 63 m³/kapita dan perluasan akses air siap minum perpipaan di perkotaan hingga 51,36%.

Apalagi, ketersediaan air bersih dalam jumlah besar merupakan komponen fundamental bagi berbagai sektor industri strategis di Indonesia, seperti manufaktur, makanan dan minuman, energi, tekstil, dan farmasi. Ketergantungan tinggi ini menjadikan gangguan pasokan air atau penurunan kualitas air sebagai risiko besar terhadap operasional, produktivitas, dan kepatuhan lingkungan. Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian (2024), sektor makanan dan minuman menyumbang lebih dari 38% terhadap PDB sektor manufaktur nasional, dengan konsumsi air mencapai 6.000-8.000 liter per ton produk. 

Di sisi lain, tekanan terhadap sumber daya air juga semakin dirasakan di kawasan perkotaan. Ketersediaan air bersih kini bukan lagi isu eksklusif wilayah pedalaman, beberapa kota besar di Indonesia tengah menghadapi krisis air yang kian kompleks, dipicu oleh degradasi lingkungan, perubahan iklim, serta lemahnya sistem infrastruktur yang belum mampu mengikuti laju pertumbuhan penduduk dan industri.

Melihat situasi tersebut, krisis seperti ini menegaskan bahwa solusi jangka panjang tidak bisa dilakukan secara sektoral. Dibutuhkan pendekatan kolaboratif yang menyeluruh, melibatkan pelaku industri, regulator, penyedia teknologi, hingga lembaga pembiayaan. "Water Indonesia 2025 menghadirkan teknologi filtrasi, daur ulang, dan pengolahan air limbah industri terkini untuk mendukung keberlanjutan dan daya saing sektor manufaktur dan konstruksi Indonesia," ujar Lia.

Water Indonesia 2025,memasuki penyelenggaraan edisi keempat, menegaskan perannya sebagai ajang utama industri air nasional dan bagian integral dari ASEAN Water Series, rangkaian pameran air terbesar di Asia Tenggara. Mengacu pada capaian tahun sebelumnya, Water Indonesia terus memperkuat daya tariknya di mata pelaku industri global. Pada 2024, pameran ini mencatat kehadiran 84 perusahaan dari 15 negara/region, menjaring 3.410 pelaku usaha, dan menempati area pameran seluas 4.752 meter persegi. 

Digelar pada 10-13 September 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Water Indonesia kembali menjadi bagian dari Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik