Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Marthinus Hukom menilai bahwa pencegahan penggunaan narkoba lebih baik daripada pemberantasan karena membangun pengendalian diri pada masyarakat.
"Bagi saya yang lebih baik adalah bagaimana kita mencegah," kata Marthinus saat ditemui dalam kegiatan Indonesia Bersih tanpa Narkoba (Bersinar) di kawasan Car Free Day (CFD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (27/10).
Melalui pencegahan, BNN mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran agar tidak menggunakan narkoba. Kesadaran ini akan menjadi polisi bagi diri masyarakat dalam hal menghindari penggunaan narkoba. "Masyarakat jadi mampu menekan hasrat-hasrat negatif dari upaya untuk menggunakan narkoba," ujarnya.
Terkait dengan capaian pemberantasan narkoba pada tahun 2024, Marthinus mengatakan bahwa pihaknya belum menghitung jumlah keseluruhan penangkapan oleh BNN.
Akan tetapi, lanjutnya, yang terpenting bukanlah seberapa banyak yang ditangkap, melainkan berapa banyak jaringan yang sudah berhasil dihancurkan oleh BNN.
Ia menegaskan bahwa BNN akan terus menangkap para pelaku, dalam hal ini jaringan pengedar narkoba, di mana pun mereka berada. "Itu salah satu upaya untuk melakukan penekanan sampai pada titik terendah para oknum yang mencoba untuk menjual, berbisnis gelap narkoba tersebut," tuturnya. (J-2)
Selain Eco Walk, Hotel Ciputra Jakarta juga mengadakan serangkaian kegiatan di Pura Dharma Sidhi.
RS Jasa Kartini sebagai rumah sakit swasta di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menginjak 28 tahun tetap bertahan hingga berkembang membawa perubahan dalam melayani masyarakat.
Jika proses pemilu disertai dengan partisipasi pemilih yang tinggi, setidaknya hasil pemilu memiliki tingkat legitimasi yang kuat.
Peneliti Perludem Annisa Alfath meminta masyarakat meningkatkan daya kritis agar tidak mudah terprovokasi dengan berita hoaks selama masa Pilkada 2024.
Pergerakan para paslon ini yang justru menjadi faktor utama persaingan semakin ketat dan elektabilitas mereka semakin bergerak
Nantinya masyarakat menyampaikan curahan hati (curhat) dan keresahan-keresahannya yang diharapkan diselesaikan ke depannya.
KETIKA nalar dan rasionalitas menjadi cara berpikir yang menyadarkan sejarah bahwa pusat kuasa, itu bukan lagi ‘kosmosentris’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved