Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RUMAH Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, meminta keluarga korban tewas yang ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat, untuk membawa barang-barang pribadi milik korban, seperti sikat gigi, guna membantu proses identifikasi melalui pemeriksaan sampel DNA.
"Keluarga korban diminta membawa kartu identitas, kartu keluarga, serta barang-barang pribadi milik korban yang belum dicuci, seperti sikat gigi, sisir, baju, atau topi," ujar Kepala Bidang Pelayanan Doktor Kepolisian RS Bhayangkara Komisaris Besar Hery Wijatmoko, dikutip dari Antara, Minggu (22/9).
Hery menjelaskan, semakin banyak barang pribadi yang dibawa keluarga, semakin cepat proses identifikasi dapat dilakukan.
Baca juga : Penemuan Tujuh Mayat di Kali Bekasi, Polisi Tangkap 15 Orang dan Tetapkan 3 Tersangka
Keluarga juga disarankan membawa foto korban yang memperlihatkan bentuk giginya untuk mempercepat kecocokan data.
"Nantinya, data antemortem yang diberikan oleh keluarga akan dicocokkan dengan data postmortem dari jenazah," tambahnya.
Hery mengimbau keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera menyiapkan informasi dan membawa identitas korban ke gedung Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri guna memudahkan proses identifikasi.
Baca juga : Polisi Ungkap Patroli Cegah Tawuran di Tengah Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi
Keluarga atau teman yang memiliki informasi juga dapat menghubungi rumah sakit melalui nomor 021-8093288.
Saat ini, tim identifikasi RS Polri tengah memeriksa identitas dua jenazah dengan bantuan INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) untuk mengambil sidik jari korban yang ditemukan dalam kondisi terendam air.
Pemeriksaan sidik jari, gigi, dan DNA menjadi bagian dari proses identifikasi primer, sementara barang-barang seperti jam tangan, kalung, dan baju termasuk dalam identifikasi sekunder.
Baca juga : Propam Polri dan Kompolnas Ikut Usut Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi
"RS Polri telah mengerahkan tim forensik dari berbagai disiplin, termasuk tim kedokteran forensik, tim kedokteran gigi forensik, tim DNA, serta tim INAFIS dan tim dari Fakultas Kedokteran UI, untuk mempercepat proses identifikasi korban," ujar Hery.
Sebelumnya, warga menemukan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi, tepatnya di belakang Masjid Al Ikhlas, Perumahan Pondok Gede Permai, RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Mayat-mayat tersebut diduga korban tawuran, di mana polisi sebelumnya melakukan patroli untuk mencegah bentrokan. Saat ini, polisi telah menangkap 15 tersangka, tiga di antaranya membawa senjata tajam. (Ant/Z-10)
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir susulan yang diperkirakan terjadi malam ini.
Banjir besar melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, setelah hujan deras mengguyur tanpa henti dan kiriman air dari wilayah hulu lewat Kali Bekasi.
TIM dokter Rumah Sakit (RS) Polri memastikan tujuh remaja yang jenazahnya ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat tewas akibat tenggelam.
PSIKOLOG Forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti peristiwa yang menewaskan tujuh remaja dalam pengamanan rencana tawur di Bekasi, Jawa Barat.
Pengidentifikasian tidak bisa cepat karena korban telah membusuk.
PAKAR hukum dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, berharap agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) dapat mengakomodir kerugian korban tindak pidana.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
Ia menjelaskan ketiga korban saat ini telah teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari. Mereka adalah Sakira (44), Sanadi (47) dan Sunadi (31).
Kapolda juga meninjau lokasi kejadian di depan Puskesmas Bukit Surungan (Busur), tempat kecelakaan tunggal bus ALS terjadi.
Tim SAR Gabungan menemukan salah satu korban tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia
ketimpangan relasi kuasa menjadi salah satu penyebab munculnya kejahatan seksual khususnya di dalam institusi pendidikan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved