Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
KETUA DPR Puan Maharani meminta upaya komprehensif untuk mencegah kekerasan kepada anak. Hal ini merespons kasus balita berusia 1 tahun yang meninggal akibat dibanting oleh ibu kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Kekerasan terhadap anak adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian bersama. Harus ada upaya yang komprehensif untuk mengatasi kasus-kasus kekerasan pada anak yang setiap harinya semakin banyak ditemukan," kata Puan melalui keterangan tertulis, Kamis (8/8/2024).
Puan mengatakan kekerasan pada anak yang dilakukan orangtua sendiri kerap terjadi di lingkungan keluarga berisiko. Keluarga berisiko merupakan situasi atau kondisi sebuah keluarga yang dapat mengancam kesehatan keluarga karena keadaan fisik, mental, maupun sosial ekonominya.
Baca juga : Usai Jadi Korban Kekerasan, Apa Dampak Psikologisnya pada Anak?
"Ada banyak PR yang harus diselesaikan dalam menghadapi keluarga berisiko. Mulai dari persoalan ekonomi, pendidikan, kesehatan mental masyarakat, pemerataan pembangunan, hingga keadilan untuk semua rakyat," ujar dia.
Ketua DPP PDIP itu menuturkan negara memiliki peran dalam ketahanan keluarga. Sehingga harus turun tangan mengatasi fenomena kekerasan pada anak oleh keluarganya.
"Ketahanan keluarga masyarakat Indonesia harus bisa tercapai meski tantangannya cukup besar. Tentunya membutuhkan peran serta dari pemangku kebijakan. Kalau ketahanan keluarga tercapai, perlidungan terhadap anak pun juga terjamin," ucap Puan.
Baca juga : KPAI Sebut Sudah Saatnya Meja Legislasi Rampungkan RUU Pengasuhan Anak
Sebelumnya, Ibu berinisial TY, 35, tega membanting anak kandungnya sendiri yang berusia 1 tahun hingga tewas. Kejadian ini terjadi pada Minggu, 4 Agustus, di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengungkapkan kejadian bermula saat sang anak sedang duduk di teras rumah. Kemudian ibu kandungnya datang dan membanting anak tersebut.
“Tiba-tiba itu dia langsung ngebanting aja. Kenalah ke keramik gitu loh di teras,” ujar Nurma kepada wartawan.
Nurma mengatakan korban berjenis kelamin perempuan dan sudah meninggal dunia. Sedangkan ibu korban tengah melakukan pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
“Neneknya bilang, ini ada riwayat psikologis. Jadi sekarang lagi dibawa ke Kramat Jati diperiksa psikologinya,” pungkasnya. (Fah/P-3)
Hampir setengah anak di Indonesia mengalami kekerasan. Temukan fakta penting tentang perlindungan anak dan langkah untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.
POLISI masih menelusuri keberadaan orangtua anak berusia 7 tahun berinisial MK, yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Pasar Kebayoran Lama beberapa waktu lalu.
Berikut fakta-fakta kondisi terkini MK, anak perempuan 7 Tahun yang diduga dianiaya dan dibuang ayahnya di Pasar Kebayoran Lama, Jaksel
KPAIÂ berkoordinasi dengan Tim Subdit Anak Direktorat PPA dan PPO Bareskrim Polri terkait anak yang ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dari gerak-geriknya, sang satpam melihat pria itu menaruh anaknya di lantai beralaskan kardus.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengevakuasi seorang anak yang diduga disiksa oleh orangtuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu (11/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved