Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan adanya potensi banjir di wilayah Jakarta hingga 10 Februari 2024. Pasalnya, berdasarkan pemantauan BRIN, ada potensi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jabodetabek rentang waktu tersebut.
Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin mengungkapkan, saat ini, distribusi hujan di Jabodetabek menunjukkan intensitas hampir mencapai 60 mm, artinya, itu merupakan hujan dengan kategori lebat.
Ke depan, intensitas harian hujan rata-rata di Jabodetabek akan meningkat sampai 80 mm.
Baca juga : BMKG: Jabodetabek akan Dilanda Hujan Deras dan Cuaca Ekstrem hingga 10 Januari
“Kalau sampai 10 Februari hujan terus lanjut, segera mitigasi banjir Jakarta jika meluas. Ingat, Jakarta juga dapat kiriman dari Bogor,” kata Erma dalam konferensi pers yang diadakan di kantor BRIN, Jakarta Pusat (31/1).
Menurut Erma, peningkatan intensitas hujan di wilayah Jabodetabek disebabkan oleh tiga fenomena. Pertama, menghangatnya laut Jawa. Ia menjelaskan, peningkatan suhu pada permukaan laut jawa menyebabkan kelembaan yang sangat tinggi, yang mengakibatkan hujan di laut tidak kunjung habis. Akhirnya, hujan di laut itu akan ditransfer ke darat dengan angin utara.
Selanjutnya, ada fenomena cens yang berperan untuk membuat hujan menjalar dari Lampung ke Jakarta. Hal ini mengakibatkan di Jakarta rentan terbentuk awan hujan yang tidak habis-habis.
Baca juga : BRIN Prediksi Ada Potensi Banjir Besar di Jabodetabek pada 28 Desember 2022
Berikutnya, adanya fenomena monsun asia yang merupakan angin musim yang terjadi di Samudra Hindia dan sebelah selatan asia.
“Jadi kalau berdasarkan data kami, sampai Februari 2024 kita belum lepas dari hujan-hujan hari ini, dan itu terjadi sepanjang hari. Kita sebutnya presisten,” ucap Erma.
Pada kesempatan itu, Ketua Tropical Cyclone Warning Center TCWC Agie Wandala Putra mengungkapkan, dengan adanya perubahan iklim, cuaca ekstrem jelas akan semakin sering terjadi.
Baca juga : Banjir Meluas ke Pesisir Timur Jambi, Ribuan Rumah Warga Terendam
Karenanya, dibutuhkan perubahan paradigma masyarakat untuk meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem. Saat ini, Agie menilali bahwa peningkatan kesadaran masyarakat akan ancaman bencana hidrometeorlogi menjadi hal yang sangat penting di Indonesia.
“Kalau dulu kita ‘nerimo’ dengan kondisi cuaca hujan, kita sudah harus swift paradigma bahwa prediksi iklim untuk kebutuhan kita sehari-hari dan kita harus membacanya sesuai dengan konteks kebutuhan,” ungkap Agie.
Menurut dia, masyarakat direkomendasikan untuk melakukan kesiapan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti kesiapsiagaan logistik penyelamatan dan pascabencana, membersihkan saluran air, memastikan aliran air tidak terhambat dan menyimpan barang-barang di tempat yang aman.
Baca juga : Sebagian Wilayah Jawa Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
“Selain itu melakukan perencanaan evakuasi yang terorganisir saat terjadi bencana hidrometeorologis, dengan mematuhi komando dari aparat pemerintah setempat,” ucap dia.
Ia juga mengimbau agar masyarakat menjaga keselamatan dan kesehatan pada musim hujan dengan membawa peralatan pelindung sperti membawa payung dan jas hujan. Di samping itu, perbanyak konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayur-sayuran dan vitamin serta air putih yang cukup. (Z-5)
Baca juga : Cuaca Ekstrem, Bencana Banjir Kembali Landa Semarang
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
BMKG. merilis prakiraan cuaca nasional. Kota-kota besar di Indonesia diprediksi mengalami beragam kondisi cuaca mulai dari cerah berawan hingga hujan
Bibit siklon tropis 90S diprakirakan masih berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knot.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca yang bervariasi mulai dari panas terik hingga hujan akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia hari ini.
Model ponco itu longgar, bisa terbang saat berkendara dan berisiko menutupi visibilitas pengendara atau pun pengendara lain, hingga tersangkut di jari-jari roda sepeda motor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved