Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERUMDA Dharma Jaya memastikan stok daging menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) aman. Bahkan, stok daging itu siap ditingkatkan tiga kali lipat dari stok biasa berdasarkan instruksi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam sejumlah rapat koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, dalam setiap perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), pihaknya selalu menyiapkan stok daging atau protein hewani sebagai cadangan. Namun, khusus tahun ini, ada arahan dari Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, agar stok cadangan tersebut harus dapat ditingkatkan sampai tiga kali lipat dari yang biasanya.
“Stok cadangan kita tingkatkan tiga kali lipat. Hal itu akan kita lakukan sambil melihat animo dan kebutuhan masyarakat. Tentunya, stok akan kita tingkatkan," ujar Raditya mengutip instruksi Pj Gubernur Heru Budi.
Baca juga: DJawara Meatshop, Strategi Baru Dharma Jaya Meningkatkan Potensi Komersial di Mampang
Selain itu, lanjutnya, Heru Budi juga meminta Dharma Jaya agar dapat menjaga stok protein hewani dari Nataru sampai dengan Lebaran.
"Maka, Perumda Dharma Jaya tidak hanya untuk mengantisipasi ada kebutuhan pangan di HBKN, tetapi juga adanya isu krisis pangan dan inflasi. Jadi kita harus standby untuk stoknya," jelas Raditya.
BUMD Pemprov DKI itu, tambah Raditya, menjamin ketersediaan stok daging, baik itu sapi, ikan dan ayam tetap aman sampai Hari Raya Idul Fitri tahun 2024.
Baca juga: Mengubah Visi Jadi Realita, Optimalisasi Aset Perumda Dharma Jaya Bangun Pasar Daging Terkini
Berdasarkan pengalaman dalam menghadapi HBKN tahun-tahun sebelumnya, pihaknya belum menghadapi stok yang terbatas. Karena, pihaknya telah menyiapkan strategi jitu untuk mengamankan stok existing maupun cadangan, salah satunya dengan membeli daging sapi langsung dari Australia, adanya kerja sama antardaerah produsen daging dan kerja sama dengan pihak swasta.
“Perumda Dharma Jaya didukung berbagai pihak untuk stok daging di DKI Jakarta. Ini yang berperan serta menjaga ketahanan pangan. Jadi, saya menjamin kebutuhan daging untuk penerima manfaat dan komersil aman sampai Lebaran tahun depan,” ujar Raditya.
Menurut dia, umumnya, kebutuhan daging saat HBKN di DKI Jakarta mencapai rata-rata 6.000 ton per bulan atau mengalami peningkatan sekitar 10%-15% dari hari-hari biasa.
Stok daging cadangan sampai saat ini mencapai 200-300 ton, dan akan ditingkatkan tiga kalinya yakni 600 ton.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati membenarkan adanya instruksi Pj Gubernur DKI Jakarta untuk meningkatkan stok pangan tiga kali lipat untuk kebutuhan Nataru hingga Lebaran tahun depan.
Khusus stok daging sapi dan ayam, menurut Eli, dalam kondisi yang cukup sehingga membuat harga keduanya tetap stabil.
“Benar, dan sudah ditindaklanjuti Perumda Dharma Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya dan Perumda Pasar Jaya. Stok ketersediaan pangan sampai dengan akhr tahun 2023 dalam kondisi cukup,” kata Eli.
Eli mengungkapkan, arahan Pj Gubernur DKI untuk meningkatkan stok pangan tiga kali lipat, karena adanya Nataru, kemudian tahun depan adalah tahun politik yang banyak menggelar kampanye hingga berujung pada pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan legislative (Pileg) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Kondisi ini biasanya akan menyebabkan terjadinya lonjakan kebutuhan sembako.
“Kemudian pada Maret 2024 sudah masuk ke bulan Ramadan, April ada HBKN Hari Raya Idul Fitri. Ini pun perlu diantisipasi setelah masa El Nino. Lalu sekarang sudah masuk musim penghujan sehingga distribusinya kurang lancar. Arahan Pj. Gubernur DKI, kalau biasa kita stok lima hari ditambah menjadi 10 hari. Itu sudah dilakukan oleh Perumda Dharma Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya dan Perumda Pasar Jaya,” jelas Eli.
Khusus Perumda Dharma Jaya, jelas Eli, telah diminta untuk memanfaatkan cold storage eksisting untuk dipenuhkan dengan stok daging sebanyak-banyaknya. Kebutuhan daging ayam dan sapi akan meningkatn 2,5% hingga 3% saat HBKN dari kebutuhan daging hari biasa yang mencapai 65-70 ton per hari.
Untuk memenuhi stok daging, tambah Eli, pentingnya penguatan kerja sama antardaerah produsen daging.
Karena itu, Eli mengimbau masyarakat tidak panic buying karena stok pangan di Kota Jakarta aman, meski terjadi lonjakan kebutuhan saat Nataru.
“Akhir tahun ini, kondisi pangan strategis kita dalam kondisi relative cukup, seperti beras, telur, cabai, bawang merah dan bawang putih, gula, minyak goreng, daging ayam dan sapi. Jadi, masyarakat jangan panik buying karena stok aman hanya memang terjadi lonjakan kebutuhan terkait Nataru. Itu pasti terjadi,” jelas Eli. (Z-1)
Ketersediaan sapi tersebut merupakan hasil kerjasama dari sejumlah daerah penghasil ternak seperti Kupang, Bali, Bima, dan Sumbawa dan lainnya.
Kerja sama dengan Perumda Pasar Jaya merupakan percepatan perluasan bisnis komersial Dharma Jaya melalui skema usaha waralaba seperti Djawara Fried Chicken.
Upaya menjaga stabilitas harga daging, tidak hanya bisa dikerjakan sendirian Perumda Dharma Jaya, tetapi juga kerja sama dengan pihak swasta yang tergabung dalam asosiasi pengusaha daging.
Pemberian bantuan gizi tersebut akan dilakukan selama tiga bulan ke depan.
Pengembangan bisnis Djawara Fried Chicken melalui waralaba, otomatis berdampak untuk menggerakan ekonomi lokal bagi masyarakat.
Warga antusias untuk membeli produk protein hewani yang segar dan terjamin mutu serta kualitasnya di Djawara Meatshop.
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Keracunan daging biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella, E. coli, Clostridium, atau racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved