Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DEMI memenuhi pelayanan yang terbaik atas kebutuhan air bersih buat konsumen Jakarta, Perumda PAM Jaya menghadapi tugas yang cukup berat. Hal itu membutuhkan keuletan dan disiplin tinggi. Tapi, meski pekerjaanya berat dan tidak mudah Perumda PAM Jaya terus maju pantang mundur.
Khususnya terkait hal pencapaian target dan sekaligus guna memenuhi program layanan 100% air bersih.
Karenanya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda PAM Jaya tidak ingin sendirian. Sebagai BUMD yang langsung dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Perumda PAM Jaya juga menyampaikan harapan dan keinginannya akan terus bersinergi dengan media.
Baca juga: Pembangunan IPA Pesanggrahan Dimulai, Targetkan Aliri Air ke 10 Kelurahan
Hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya Arief Nasrudin saat hadir di acara Media Gathering 2023 bersama puluhan wartawan Unit Balai Kota DKI Jakarta, yang tergabung dalam Balkoters di Pulau Dewata, Bali, Jumat (24/11) -Minggu (26/11).
Menurut Arief, pihaknya sangat berharap kesadaran masyarakat dan seluruh stakeholder atas dampak yang timbul dari semua kegiatan PAM Jaya terhadap konsumen di lapangan.
“Tentu, dalam hal ini, tugas PAM Jaya sangat tidak mudah. Apalagi kita ini merupakan tangan kiri, kita adalah BUMD yang langsung dimiliki Pemprov DKI Jakarta. Makanya demi memenuhi harapan yang sudah ditargetkan, kita akan terus menerus melakukan sinergi dengan teman-teman media. Karena memang ada yang harus dikejar yakni aksesbilitas masalah layanan air bersih,” jelas Arief.
Baca juga: Sejumlah Program PAM Jaya Tingkatkan Layanan Diapresiasi
Arief menambahkan, mulai 2024 nanti, PAM Jaya mulai melakukan akselerasi terkait target cakupan layanan 100% air bersih di Jakarta yaitu melalui berbagai pekerjaan besar.
Antara lain dengan menambah produksi air bersih dan pemasangan jaringan perpipaan. Hal itupun bukan tidak mungkin bakal terjadi berbagai gangguan sarana umum, karena akan banyaknya galian lubang pipa serta kemacetan di sana-sini, lanjut Arief.
“Tentunya, kami mohon maaf jika selama kegiatan tersebut, bakal terjadi chaos yang tidak bisa dihindarkan. Sebab, mulai tahun baru 2024 mendatang, kami secara bertahap menambah jaringan pipa untuk satu juta pelanggan baru yang selama ini belum tersentuh layanan PAM Jaya,” jelas Arief menguraikan programnya panjang lebar.
Arief menyebutkan, pihaknya juga siap melakukan koordinasi dengan SKPD terkait, Dirlantas Polri, dan lain-lain agar meminimalisir dampak kemacetan dan kesemrawutan di lokasi-lokasi pembangunan jaringan pipa air bersih itu.
Terlebih lagi saat pemasangan pipa air bersih yang dibangun itu adalah jaringan baru menjangkau wilayah yang selama ini belum terkoneksi jaringan pipa.
Namun demikian, ada juga yang merevitalisasi jaringan lama yang sudah puluhan tahun umurnya. Bahkan pembangunan jaringan pipa baru itu juga bagian dari upaya menekan angka kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW).
“Malah, sampai akhir 2023, NRW kita masih 46%. Karena itulah, kami berusaha untuk menekan NRW hingga 30% saja pada 2030 nanti,” harap Arief.
Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan menambahkan percepatan target 100% layanan air bersih di Jakarta bakal terus dilakukan. Meski untuk mewujudkan percepatan target tersebut, jelas menjadi PR (pekerjaan rumah) yang sangat berat.
Tentu saja tidak bisa dikerjakan sendiri PAM Jaya, perlu dan harus didukung Pemerintah Pusat, Pemprov DKI Jakarta, DPRD serta seluruh pihak terkait.
“Yang jelas, bukan hanya mewujudkan 100% layanan air bersih. Tetapi, kami juga punya komitmen untuk memberikan kualitas layanan air bersih yaitu sesuai Permenkes No: 492 tahun 2014,” ungkap Syahrul.
Sementara M Arkan Hamzah, selaku Ketua Dewan Pengawas PAM Jaya, ikut menambahkan, kinerja Direksi dan seluruh karyawan PAM Jaya di bawah pimpinan Dirut Arief Nasrudin sudah memiliki kinerja yang baik. Namun untuk PR atau tantangan ke depannya, tentu saja tambah berat belum bisa dianggap ringan. (Z-1)
Kebocoran pipa PDAM di Wilayah Bandung Utara disebabkan oleh adanya pengeboran untuk infrastruktur sebuah hotel
“Kenapa namanya DJawara, diambil dari dari singkatan nama Perumda Dharma Jaya yaitu DJ. Sedangkan Wara berasal dari kata waralaba. Jadi ketika digabung menjadi DJawara."
Lahan yang terletak di Jakarta Selatan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat bisnis dan pariwisata yang signifikan.
“Perbaikan produk, pengembangan produk seperti meat processing, serta kesiapan SDM dan infrastruktur menjadi empat kunci yang dinilai bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat."
“Swalayan protein ini merupakan pengembangan dari meat shop yang sudah ada di Cakung, di depan kantor Perumda Dharma Jaya."
Melihat animo perusahaan atau penggiat bisnis protein hewani cukup besar, Raditya memproyeksikan jumlah perusahaan yang bergabung dengan Perumda Dharma Jaya akan bertambah.
CALON Gubernur Jakarta, Pramono Anung akan mengupayakan penyelesaian pipanisasi di Jakarta mencapai 100% sebelum 2030.
Anies juga berharap korporasi tersebut melihat penyediaan air minum bagi warga merupakan tanggung jawab bersama, baik yang di pemerintahan maupun swasta.
Peningkatan akses terhadap air minum perpipaan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6.1,
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, bahwa ini merupakan salah satu persiapan menuju pelayanan penuh oleh PAM Jaya.
Saat ini sudah terdapat kurang lebih ada 100 titik Kios Air terutama di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
PERUSAHAAN Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya bergerak cepat soal kemanusiaan untuk membantu penyintas gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved