Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Anggota Komisi A DPRD Kota Depok Nurhasim, menduga terjadi mark-up anggaran dalam pemberian makanan tambahan (PMT) pencegahan stunting pada balita di Depok. Seperti diketahui, sebelumnya masalah soal menu PMT di Depok memang sempat viral karena dianggap tidak layak, padahal anggarannya mencapai Rp4,9 miliar.
"Hingga sejauh ini tak jelas berapa puluh ribu atau berapa ratus ribu balita stunting di Kota Depok yang dibantu APBN Kementerian Kesehatan RI sebesar Rp4,9 miliar, " kata Nurhasim, Senin (27/11).
Atas indikasi ini, Nurhasim meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun kelapangan mengusut mengenai dana PMT di Depok.
"KPK saatnya mengusut dugaan korupsi bantuan Kementerian Kesehatan RI Rp4,9 miliar tersebut, " paparnya.
Baca juga: Diprotes Publik karena tidak Layak, PMT di Depok Dihentikan Sementara
Nurhasim mengingatkan agar validasi data stunting harus lebih detail sesuai dengan By Name dan By Address menggunakan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), jangan hanya menggunakan data sampling.
“Ini tentu sangat penting, supaya tidak terjadi pemutarbalikan fakta, aturan, dan penyimpangan anggaran,” ujarnya.
Dikatakan, salah satunya penyimpangan anggaran pencegahan stunting terjadi pada pembuatan logo yang bergambar Wali Kota Depok Muhammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono pada bungkus PMT. Bahwa seolah-olah bantuan PMT pencegahan stunting pada balita uangnya dari saku mereka, padahal dari APBN.
Baca juga: Keberadaan Juru Parkir Liar di Depok Meresahkan Warga
"Logo PTM bergambar wali kota dan wakil wali kota bernominal Rp10 ribu ini tak boleh ada terpasang pada kotak menu stunting. Karena bukan dari APBD Kota Depok, " tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok Mary Liziwaty mengatakan program PMT mengatasi stunting pada balita telah kembali dilanjutkan setelah tiga hari berhenti tiga hari.
"Terhitung mulai hari ini (27/11) PMT pada balita stunting di Kota Depok dilanjutkan dan akan terus dievaluasi. Hari ini kembali dilanjutkan dengan pengawasan ekstra," katanya.
Disampaikan, pihaknya bakal mengevaluasi PMT yang diberikan kepada balita stunting. Evaluasi itu dilakukan agar PMT yang diberikan kepada balita tetap layak konsumsi.
"Pemberian makanan tambahan sudah dimulai sejak hari ini (27/11), puskesmas sudah siap menghandle pemberian makanan tambahan tersebut," ungkap Mary.
Saat berusaha dikonfirmasi dan dimintai tanggapan terkait adanya dugaan mark-up anggaran yang disebutkan anggota DPRD, dirinya tidak merespon.
(Z-9)
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
ANGKA prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Salah satu solusi yang kini banyak dikenalkan dalam upaya mengatasi stunting ialah pemanfaatan daun kelor (moringa oleifera) yang memiliki kandungan gizi tinggi seperti protein, dan vitamin A
Kabupaten Tuban berhasil menurunkan angka stunting sebesar 7,1% dari yang semula 24,9% di tahun 2022 menjadi 17,8% di tahun 2023
Pembiayaan program pembangunan di bidang pangan dan gizi harus memiliki nilai yang signifikan dan terjamin keberlanjutannya.
RPJMN menargetkan prevalensi stunting alias tengkes tinggal 14% pada 2024. Namun progres penurunan belakangan kurang signifikan, bahkan nyaris stagnan.
LPS berkolaborasi dengan Yayasan Care Peduli (YCP/Care Indonesia) mendukung pencapaian generasi emas Indonesia melalui implementasi program percepatan penurunan stunting.
DOKTER dan Ahli Gizi Masyarakat, Tan Shot Yen menjelaskan masalah stunting akan terus terjadi jika tidak ada kesadaran dari semua pihak, terutama produsen dari susu formula.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved