Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Rumah Kumuh di Johar Baru bakal Diganti dengan Rusun 4 Lantai

Mohamad Farhan Zhuhri
23/11/2023 15:40
Rumah Kumuh di Johar Baru bakal Diganti dengan Rusun 4 Lantai
Potret rumah tidak layak huni di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakpus.(Dok Pemprov DKI Jakarta)

PENJABAT Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambangi permukiman warga Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Kedatangan Heru untuk melihat sejumlah rumah warga yang hendak direhabilitasi karena tergolong tidak layak huni.

"Nanti direncanakan melakukan rehab rumah," ujar Heru Budi, Kamis (23/12).

Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, dikenal sebagai pemukiman yang superpadat dan kumuh. Sebuah ironi karena lokasinya hanya 1 kilometer dari Istana Kepresidenan, di Jalan Medan Merdeka. 

Baca juga : Polemik Kampung Bayam, Heru Pilih Bangun Rusun Baru

Heru mengatakan, sebanyak 11 Kepala keluarga yang tidak memiliki rumah layak di sana akan diperbaiki dan diubah menjadi hunian berkonsep rumah susun (Rusun).

Lebih lanjut, pihaknya akan membangun rumah susun dengan tinggi empat lantai. Setiap keluarga, nantinya bakal mendapatkan hunian dengan luas 18 meter.

"Bangunannya 4 lantai. Luas masing-masing ada 18 meter. Masing-masing di unit itu sudah ada toilet, ruang cuci, kamar layak hunilah," jelas Heru Budi.  

Baca juga : Pj Gubernur DKI Heru Budi Targetkan Pembangunan Pompa Air Kemang Selesai Maret

Menurutnya, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) DKI Jakarta akan membantu dalam urusan agraria, sehingga penghuni bisa mendapatkan hak dalam kepemilikan lahan.

"Ini adalah keinginan warga, karena ada kemauan atas perubahan dalam memperbaiki taraf kehidupan yang layak. Saya juga berterima kasih kepada Kanwil BPN yang membantu sistemnya strata title (bentuk kepemilikan yang dirancang untuk apartemen blok multilevel dan subdivisi horizontal), masing-masing memiliki hak yang sama," terang Heru.

Lebih lanjut, warga yang huniannya direnovasi tersebut akan diberikan tempat tinggal sementara sampai pembangunannya rampung. Proses pengerjaannya diperkirakan selama tujuh bulan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada warga sejak dimulainya pembangunan agar tetap mendapatkan hunian.

Baca juga : DPRD DKI Jakarta Bahas UMP 2024, Buruh Minta Rp5,6 Juta Per Bulan

"Mereka diberikan kontrakan untuk sementara waktu, sampai selesai sekitar tujuh bulanan. Mereka memahami dan itu keinginannya juga," pungkasnya.

Perlu diketahui, bangunan yang akan direnovasi ini seluas 222 meter persegi, mengusung konsep rumah susun empat lantai. Pada hunian tersebut, akan disediakan pula fasilitas penunjang aktivitas penghuni, seperti taman bermain anak, Ruang Terbuka Hijau (RTH), ruang bersosialisasi, hingga ruang untuk berusaha.

Turut hadir mendampingi PJ Gubernur DKI Jakarta, yaitu Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum, Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari, Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Chaidir, serta Kepala Kanwil BPN DKI Jakarta Wartomo. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya