Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Konflik Kelompok John Kei dengan Nus Kei di Bekasi Dipicu Dendam Lama di Maluku

Ficky Ramadhan
06/11/2023 18:28
Konflik Kelompok John Kei dengan Nus Kei di Bekasi Dipicu Dendam Lama di Maluku
John Kei (tengah) memperagakan reka ulang perencanaan penyerangan di Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/7).(ANTARA/Fakhri Hermansyah )

POLISI mengungkapkan bahwa peristiwa penembakan yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat yang melibatkan kelompok Nus Kei dengan kelompok John Kei dipicu oleh dendam lama.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, dendam tersebut terkait bentrokan yang pernah terjadi di Maluku pada September 2023.

"Kasus ini sebenarnya bermotif konflik antar beberapa kelompok yang sumbernya bukan di Jakarta, yang terjadi pada bulan September 2023 di Maluku," kata Hengki dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/11).

Baca juga: Polisi Tetapkan 11 Tersangka Kasus Penembakan Kelompok John Kei Vs Nus Kei

Hengki mengatakan, konflik yang terjadi di Maluku itu berlanjut hingga ke Jakarta. Kemudian, pihak Nus Kei merencanakan penyerangan ke kelompok John Kei di kawasan Titian Indah, Medan Satria, Bekasi, pada Minggu (29/10) malam.

Namun, kelompok John Kei telah mendapatkan informasi lebih dulu terkait penyerangan yang akan dilakukan kelompok Nus Kei. Mereka lalu mempersiapkan diri dan melakukan penembakan saat akan diserang kelompok Nus Kei.

Baca juga: Penembakan di Bekasi, Polisi Dalami Senjata Nus Kei dan John Kei

"Hasil pemeriksaan kami, memang mereka bersepakat akan turun. Salah satunya ini korban atas nama Gaspar dengan mengeluarkan atau membawa senjata tajam ataupun parang, senjata panjang," jelasnya.

Saat Gaspar hendak menyerang, dia ditembak Felix yang merupakan pihak lawan. Setelah tertembak, Gaspar diselamatkan rekannya dan lalu meninggalkan lokasi.

"Sekali (tembakan) tidak kena, ini buktinya, kemudian ditembak kedua kali kena pelipis. Setelah itu, dari kelompok penyerang menyelamatkan korban dan melarikan diri, termasuk yang melakukan perlawanan," ujarnya.

Dalam kasus ini, sebanyak 11 orang telah ditetapkan tersangka. Adapun dari 11 tersangka tersebut, 9 orang sudah ditahan dan 2 orang pelaku lain sedang dalam pengejaran dan masuk daftar pencarian orang (DPO).

"Masih ada 2 DPO yang masih kejar dan kami imbau untuk menyerahkan diri, apabila tidak akan kami tindak tegas," katanya.

Selain itu, hingga kini polisi juga masih mencari sejumlah barang bukti lain. Polisi menyatakan tidak akan memberi ruang bagi aksi premanisme.

"Masih ada daftar pencarian barang, yang kami cari terkait penyerangan ini, di mana berdasarkan hasil digital forensik, ada beberapa senjata tajam yang belum kami peroleh," tuturnya. (Fik/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya