Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, sedikitnya ada lima pesohor atau seleb negeri ini yang siap berebut kursi di Senayan. Ada lima artis atau selebritas yang akan bertarung di Dapil Jabar 5 atau di Bogor, yang terkenal juga dengan sebutan dapil neraka di Pemilu 2024.
Bogor, khususnya kabupaten menjadi daerah yang seksi, ladang untuk mendulang suara. Bukan hanya bagi para bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres), tapi juga bagi bakal calon legislatif (bacaleg).
Ada pemain sinetron Tommy Kurniawan dari PKB, musikus Anang Hermansyah dari PDIP, Primus Yustisio dari PAN ,pemain sinetron, presnter Ramzi dari Partai NasDem dan Jora Nilam Judge yang juga dari Partai NasDem.
Pada Kamis (28/9) kelimanya diundang diskusi media oleh Lembaga Studi Visi Nusantara (Vinus) Maju, di kantor sekretariatnya , di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Relawan Caleg PPP Gelar Tebus Murah Sembako di Pasar Minggu, Jaksel
Mereka hadir minus Primus karena sedang berada di Australia. Mereka memaparkan alasan-alasannya sesuai dengan tema diskusi "Para Artis Ngapain Nyaleg?".
Pada umumnya mereka mengaku ingin dan sudah saatnya berkontribusi, bermanfaat bagi masyarakat. Mereka juga berdalih, membantah bukan karena sudah tidak laku lagi dan mencari uang serta jabatan.
"Tujuannya bagaimana caranya saya bisa bermanfaat untuk orang banyak, umur semakin nambah," kata Ramzi.
Baca juga: Caleg DPR Golkar Boyong Band D'Masiv Kampanye Keliling Dunia
"Apakah memberikan manfaat harus masuk jalur politik, tidak juga. Yang saya baru lakukan ini (presnter) juga saya yakin masih bisa banyak manfaat untuk orang lain. Insya Allah berkah," imbuhnya.
Sementara itu Anang Hermansyah mengatakan kenapa artis masuk parlemen karena artis adalah sebuah profesi yang juga butuh diperjuangkan.
"Memang terus artis seperti saya apakah terus permasalahan artis selesai, nggak. Bahwa ini proyeksi yang terus diperjuangkan," kata Anang.
Yusfitriadi founder dari Visi Nusantara Maju yang juga dosen dan pemilik Instutut Teknoligi Bisnis Nusantara mengatakan selama ini masyarakat, publik sebagian banyak yang nyinyir terhadap artis yang maju sebagai caleg. Mereka banyak yang mempertanyakan apa memang sudah tak laku lagi, apa masih kekurangan uang atau kekurangan popularitas. Mau jadi apa kemudian lembaga DPR, kalau wakil rakyatnya artis, komedian dan seterusnya.
Sering masyarakat mempertanyakan kondisi artis itu. Apa karena dia hanya sekadar popularitas, kemudian percaya diri untuk terpilih dan seterusnya.
"Itu yang jadi pertanyaan masyarakat, sehingga kemudian , khusus di dapil DPR RI Kabupaten Bogor kita gelar diskusi, supaya mereka langsung memberikan konfirmasi, mau apa mereka nyaleg," kata pria yang akrab disapa Bang Yus itu, Sabtu (30/9).
Tidak Jadi Jaminan
Yusfitriadi yang juga pegiat pemilu sejak tahun 1999, mengatakan bahwa kalau artis sudah ditakdirkan populer. Namun demikian, masyarakat belum tentu juga memilih sesuai dengan tingkat popularitasnya.
Jadi, lanjutnya, tidak semua yang populer, masyarakat juga akan memilih. Kalau melihat berbagai macam yang mereka sampaikan, mereka tidak hanya populer, tapi menawarkan berbagai macam gagasan pada masyarakat untuk mengembangkan daerah pemilihannya. Untuk mengembangkan Kabupaten Bogor, untuk memberikan kontribusi memajukan Kabupaten Bogor.
Misalnya Anang. Dia itu konsentrasi pada ekonomi kreatif yang berbasis kelompok-kelompok milenial.
Kemudian Ramzi lebih kepada pemerataan pendidikan, karena banyaknya wilayah- wilayah Kabupaten Bogor yang belum tersentuh lembaga lembaga pendidikan formal. Masih banyak pesantren- pesantren yang basisnya bukan pendidikan formal, sehingga kesulitan mencari aspek formalnya.
“Kalau Tommy Kurniawan, dia incumbent. Dia sudah jalan, dia juga sudah banyak untuk memberikan aspek legal pada UMKM. Kemudian nomor induk berusaha dan juga mendorong infrastruktur di desa -desa. Kalau Zora itu lebih kepada penguatan pemberdayaan perempuan di home industri," ungkap Yus.
Yus kemudian menjelaskan kenapa menggelar diskusi politik tersebut. Acara diskusi dan kajian sudah menjadi agenda rutin pihaknya sebagai bentuk konsistensi pendidikan politik bagi masyarakat.
"Jadi kita gelar setiap seminggu sekali. Sebelumnya atau minggu kemarin kita gelar diskusi caleg DPRI dapil Bogor khusus perempuan. Nah yang ini khusus artis," pungkasnya.
(Z-9)
Dukungan untuk pasangan Amin ini dilakukan secara sukarela oleh para pengemudi angkutan kota.
Jumlah bilik dan kotak suara yang diterima sesuai dengan total tempat pemungutan suara (TPS) di Bandung Barat
Logistik Pemilu yang mulai didistribusikan saat ini baru dua jenis, yakni kotak dan bilik suara.
Pemilih disabilitas ini tersebar di seluruh kecamatan di Bandung Barat,
Ketua Umum Ika Unpad diminta menggelar forum diskusi atau panggung debat yang menghadirkan seluruh calon presiden dan calon wakil presiden
Bawaslu akan merekomendasikan ke KPUD pada saat membangun TPS di Kabupaten Bandung, salah satunya adalah penyediaan fasilitas alat bantu bagi penyandang disabilitas.
Lawang Salapan Kota BogorBberhias Kain Merah Putih
Apel Pengamanan Jeang Pilkada di Kabupaten Bogor
TKT lansia dan latihan kognitif untuk lansia dilakukan melalui aktivitas senam otak (brain gym) dan bermain puzzle (puzzle therapy).
tidak pernah mempersulit penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved