Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PERUMDA Dharma Jaya menilai kunci penting strategi pemasaran adalah peningkatan brand awareness merupakan salah satu rangkaian brand equity sedang dibangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI itu. Karena itulah, dalam upaya memperkuat bisnis komersial, BUMD tersebut berupaya keras melakukan peningkatan keduanya. Sehingga, produk protein hewani Perumda Dharma Jaya tidak hanya mampu bersaing dengan produk serupa, tetapi juga dapat menjadi top of mind warga Jakarta.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, brand awareness menjadi sangat penting bagi pelaksanaan pengembangan bisnis komersial. Untuk meningkatkan brand awareness, ada sejumlah langkah sedang dilakukan perusahaan BUMD tersebut.
Langkah pertama, melakukan pembedaan kemasan antara produk protein hewani yang menjadi penugasan dengan komersial.
Untuk kemasan komersial produk protein hewani, lanjut Raditya, juga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Djawara Meat untuk daging, Djawara Fish untuk ikan, dan Djawara Chicken untuk ayam.
Dengan adanya kemasan yang berbeda, Raditya mengharapkan brand produk akan semakin kuat. Karena, masyarakat lebih mengenal Perumda Dharma Jaya sebagai pemasok produk protein hewani. Tidak hanya dikenal lagi sebagai tempat pemotongan hewan sapi atau tempat penjualan daging saja.
“Kita harapkan masyarakat nanti bisa mengenal Perumda Dharma Jaya melalui produk-produk protein hewani komersialnya. Identitas Perumda Dharma Jaya melekat pada produk komersialnya,” kata Raditya.
Khusus kemasan, Raditya mengungkapkan, selain logo yang diubah, juga dilakukan upgrade kemasan plastik yang benar-benar food grade dengan bahan dari nilon.
Tidak berhenti di situ, Perumda Dharma Jaya juga mengganti semua mesin pengemasan produk. Proses pengemasan produk akan menggunakan mesin baru dari Belanda.
“Kita sangat serius untuk packaging ini. Karena kita di industri makanan, sehingga kemasan menjadi salah satu faktor yang sangat penting,” jelas Raditya.
Kedua, kata Raditya, melakukan pengenalan terhadap produk-produk protein hewani komersial milik Perumda Dharma Jaya kepada masyarakat.
Salah satunya dengan memperkenalkan katalog produk yang lebih informatif yakni dengan ada penjelasan dan foto untuk setiap produk. Katalog produk tidak hanya dikhususkan bagi perusahaan atau produk penjualan dalam jumlah besar, melainkan ada katalog bagi pengusaha retail atau pengusaha frozen food dan katalog khusus untuk reseller.
“Kita harapkan, pelanggan dapat mengenal produk komersial Perumda Dharma Jaya, kemudian mau membelinya. Dalam katalog tersebut akan memuat produk yang paling laris dan potensial tren produk, diskon, promo bulanan dan event tertentu akan kita cantumkan. Katalog ini akan dirilis paling lambat akhir Agustus ini. Sudah 90 persen progresnya,” tambah Raditya.
Langkah ketiga, melakukan kampanye branding melalui media sosial. Untuk itu, pihaknya sedang serius membangun media sosial dengan menyiapkan konten informasi produk protein hewani komersial yang terkonsep dengan baik.
Ke depan, pihaknya akan menyiapkan serial informasi produk Djawara Meat, Chicken dan Fish. Sehingga, informasi yang disampaikan kepada masyarakat menjadi komprehensif.
Langkah selanjutnya, Perumda Dharma Jaya melakukan bazaar di berbagai titik hampir seluruh kelurahan untuk mengenalkan produk komersial. Saat ini, baru ada dua unit mobil untuk bazar keliling, jumlah ini akan ditingkatkan menjadi empat unit pada November atau Desember tahun ini.
Menurut Raditya, Perumda Dharma Jaya me jemput bola dengan membuka booth produk protein hewani komersial di sejumlah RPTRA di Kota Jakarta.
Pembukaan booth di RPTRA akan dimulai awal September mendatang. Perumda Dharma Jaya juga bersinergi dengan BUMD DKI lainnya yaitu mereka membeli produk protein hewani untuk didistribusikan kepada karyawannya.
“Setelah kita ukur, semua langkah ini menghasilkan dampak sangat penting untuk mengawali proses transformasi produk komersial kita. Kita fokus agar pelanggan tahu produk komersial Perumda Dharma Jaya apa saja,” tutur Raditya.
Peningkatan brand awareness ini, lanjut Raditya, diharapkan perusahaan bisa tahu selera sehingga bisa diimbangi dengan pemberian informasi yang komprehensif kepada masyarakat.
Perumda Dharma Jaya dapat dikenal masyarakat secara profil dan produk serta dapat meningkatkan daya saing produk komersial. Masyarakat diharapkan mengetahui produk protein hewani unggul bisa didapatkan melalui Perumda Dharma Jaya.
“Harapan besarnya, Perumda Dharma Jaya dapat dikenal sebagai BUMD penyedia protein hewani. Dari sisi komersial, kita mengharapkan bisa secara bertahap mulai mengimbangi atau melampaui penugasan, baik dari secara pengenalan masyarakat tentang Perumda Dharma Jaya, juga mendapatkan revenue yang menjadi goal besar kita,” kata Raditya. (Z-1)
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Penyembelihan dan pengolahan daging saat Idul Adha sering dilakukan di tempat terbuka tanpa standar sanitasi yang baik, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi mikroba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved