Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PDAM Tirta Asasta Depok Sebut Water Tank Miliknya Tahan Gempa dan Anti Bocor

Kisar Rajaguguk
24/8/2023 19:04
PDAM Tirta Asasta Depok Sebut Water Tank Miliknya Tahan Gempa dan Anti Bocor
PDAM Tirta Asasta sebut tangki air miliknya impor anti bocor dan tahan gempa(Dok. PDAM)

WATER tank (Tangki air) berkapasitas 10 juta liter yang dimiliki Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Asasta (PDAM-TA) Kota Depok, Jawa Barat anti gempa dan anti bocor. Material yang terpasang baik dari silent hingga baut-bautnya merupakan impor dari Amerika Serikat.

Direktur Operasional PDAM-TA Sudirman menjelaskan water tank berkapasitas 10.000 M3 setara 10 juta liter air di Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok yang pembangunannya selesai merupakan tangki anti bocor.

Begitu juga dengan spesifikasinya, water tank ini sudah memperhitungkan pula kekuatan guncangan gempa.

Baca juga: Water Tank 10 Juta Liter Milik PDAM Depok Diperkarakan, PTUN Gelar Sidang Lapangan

Sudirman mengatakan, water tank tersebut merupakan produksi Amerika Serikat. Jadi tidak mungkin jebol dan ditakutkan.

“ Water tank ini proses pembangunannya sudah selesai, tinggal pengoperasian saja,” kata Sudirman, Kamis (24/8).

Baca juga: PDAM Depok Sanggah Tuduhan Water Tank tidak Berizin

Lebih lanjut, Sudirman menyebut tangki air raksasa di Sukmajaya ini memiliki daya tahan di luar dari yang diperkirakan.

“Setelah kami lakukan kajian independent di luar pabrikan, harusnya dengan beban 10 juta liter ini, water tank memiliki ketahanan 225 MPa. Namun, setelah diuji water tank milik kami mencapai 340 MPa, artinya speknya melebihi beban itu sendiri,” ungkapnya.

Sudirman berujar bahwa pihaknya sudah memperhitungkan segala kemungkinan terkait kerusakan bilamana terjadi kerusakan.

“Kalau kekhawatiran sebenarnya sudah diperhitungkan semua terhadap kekuatan water tank ini. Operasional water tank sebenarnya bisa dikendalikan baik pengisian maupun pengeluarannya, karena sistemnya per panel.

Jadi, kalau pun pecah tidak keseluruhan, namun per panel yang bisa langsung diatasi,” pungkasnya.

Sudirman mengungkapkan kajian pembangunan water tank kapasitas 10.000 meter kubik atau 10 juta liter yang kini sedang digugat warga.

Dia menuturkan, pembangunan water tank ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Pihaknya sedang melakukan program berkesinambungan yaitu peningkatan kapasitas instalasi pengolahan air (IPA). “Di IPA Legong ini kita ada peningkatan kapasitas yang awalnya 620 liter/ detik sekarang sudah menjadi 1.300 liter/detik. Kalau dihitung-hitung, untuk pelayanan di wilayah timur kita membutuhkan kurang lebih 37.000 meter kubik, kalau dijutakan itu 37 juta liter penampungan yang dibutuhkan untuk melayani masyarakat di wilayah timur IPA Legong,” kata Sudirman.

Diungkapkan, pihaknya mengalami permasalahan dan kendala dalam pelayanan jika reservoir ini tidak dilaksanakan. Pada saat musim banjir menyebabkan kekeruhan mencapai di atas 3.000 Nephelometric Turbidity Unit (NTU), maka pengolahan di PDAM tidak dapat berfungsi. Kendala yang dihadapi saat banjir bisa mencapai 8 jam dan menyebabkan produksi air untuk pelayanan pelanggan terganggu.

“Ini juga dikeluhkan oleh pelanggan kenapa sih sampai sekarang PDAM tidak mampu mengatasi kendala seperti ini. Ini yang menjadi tujuan kami, jadi peningkatan pelayanan.

" Peningkatan kontinuitas ini sudah menjadi standar pelayanan minimal kita, ini kinerja kita, pengaliran ini harus 24 jam. Jadi kalau kurang dari 24 jam pengaliran, kinerja kita dinyatakan tidak baik,” ujarnya.

Disebutkan, saat ini cakupan pelayanan pihaknya baru mencapai 16 persen sehingga pihaknya berupaya melakukan pengembangan. Ide kapasitas yang dimiliki pihaknya melalui peningkatan kapasitas IPA ini adalah pengembangan.

" Terkait dengan reservoir yang disediakan berfungsi untuk penampung dan akan dialirkan ke reservoir-reservoir distribusi," tukasnya (KG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya