Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KUALITAS udara di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur pada siang hari terpantau berstatus tidak baik. Dari pantauan Media Indonesia di sistem informasi lingkungan dan kebersihan (silika) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, skor kualitas udara di Lubang Buaya pada pukul 13.00 WIB adalah 107 atau berada pada level tidak sehat.
Hal ini berbeda dengan status kualitas udara di empat lokasi tempat stasiun pengukuran udara berada yakni di Kelapa Gading (Jakarta Utara), Kebon Jeruk (Jakarta Barat), Bundaran HI (Jakarta Pusat), dan Jagakarsa (Jakarta Selatan). Di keempat lokasi ini, kualitas udaranya berstatus sehat dengan yang terendah ada di Kebon Jeruk dengan skor 61.
Menurut Wakil Kepala Dinas LH DKI Jakarta Sarjoko, ada beberapa penyebab yang membuat kawasan Lubang Buaya memiliki udara lebih buruk dibandingkan dengan daerah lain.
Baca juga: ASN DKI WFH 50%, Kualitas Udara Jakarta Tetap tidak Sehat
"Berdasarkan pemantauan lapangan, terdapat beberapa sumber emisi yang mempengaruhi kualitas udara di Lubang Buaya," kata Sarjoko saat dihubungi Media Indonesia, Senin (21/8).
Sarjoko mengatakan, terdapat industri rumahan terdiri dari 5 industri tahu, 5 industri oncom, 1 industri tempe yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar di kawasan tersebut.
Baca juga: Respons Polusi Udara Jakarta, Dirjen HAM Sempat Wacanakan Panel Surya
"Bus-bus pariwisata yang biasanya parkir di Asrama Haji, sejak Mei 2023 pindah parkir ke Museum Lubang Buaya yang bersebelahan dengan lokasi Stasiun Pemantau Kualitas Udara," tuturnya.
Selain itu, Sarjoko juga membeberkan terdapat lapak atau pengepul sampah yang membakar sampah di sekitar industri tahu. Hal ini juga turut menyebabkan polusi di kawasan tersebut. (Z-10)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 152 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya polusi udara merupakan langkah krusial dalam menekan dampak kesehatan yang ditimbulkan.
BMKG mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan, dalam siklus harian, konsentrasi PM2,5 tertinggi di wilayah DKI Jakarta ialah selepas malam hari hingga menjelang pagi hari.
Kualitas udara di Jakarta, Senin (14/10) pagi masuk urutan ke delapan sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
POLUSI di DKI Jakarta menimbulkan dampak kesehatan dan kerugian yang besar bagi masyarakat.
Transportasi merupakan sumber polusi lokal utama di Jakarta. Namun, industri dan pembangkit listrik juga berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara mengakibatkan polusi di DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved