Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
POLISI mengamankan empat pelaku tawuran yang terjadi di Jalan Pulo Gandul, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Minggu (16/7) pagi.
"Kalau enggak salah ya, barusan saya cek laporan dari Kapolsek Johar Baru, 4 diamankan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (16/7).
Komarudin mengatakan bahwa pihaknya juga turut mengamankan sebuah senjata tajam (Sajam) jenis celurit yang diduga digunakan oleh pelaku tawuran.
"Sajamnya celurit hanya satu ditemukan ya. Makanya masih didalami," sebutnya.
Baca juga: 5 Ditetapkan Tersangka Tawuran, 2 Diburu Polisi
Komarudin menjelaskan untuk tindakan antisipasi supaya tidak terulang lagi aksi tawuran semacam itu, ia selalu melakukan tindakan preemtif, preventif, hingga penegakan hukum.
Tindakan preventif dijelaskan Komarudin, dilakukan dengan cara sosialisasi dan melakukan pendeteksian. Caranya, dengan memantau akun-akun media sosial yang kerap digunakan untuk ajang saling tantang antara dua kelompok.
"Kemudian kita juga melakukan sosialisasi imbauan melibatkan para pengurus RT RW setempat, untuk memantau aktivitas anak anak remaja yang memang biasanya nongkrong di beberapa titik tersebut. Ini sangat efektif," sebutnya.
Baca juga: Awas Pelajar yang Bawa Senjata, akan Ditindak Polisi
Selanjutnya, Komarudin juga menerangkan bahwa pihaknya turut melakukan pola preventif dengan menerjunkan 30 kendaraan dinas patroli. Hal itu diperlukan untuk mencegah terjadinya aksi tawuran.
Kendati demikian, Komarudin mengamini bahwa para pelaku tawuran terus berpindah tempat supaya terhindar dari pihak Kepolisian. Adapun langkah terakhir dalam penanganan aksi tawuran yakni penegakan hukum.
"Namun, tentunya mereka kucing-kucingan dengan kami ya. Di mana titik-titik yang kita awasi mereka selalu buat titik baru dan hampir jarang sekali ditemukan mereka melakukan aksi yang sama di titik yang sama karena pastinya dipantau kita," terang Komarudin.
"Terakhir, manakala kita dapati tentu kita proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," imbuhnya.
Lebih lanjut, Komarudin menilai motif tawuran yang sering terjadi ialah latar belakang para pelaku yang hidup di lingkungan padat penduduk. Akhirnya, hal itu mendorong mereka untuk berkumpul di pinggir jalan yang sering mengakibatkan gesekan.
Ia pun mengimbau kepada warga, supaya cepat melaporkan jika menemukan kelompok warga yang tengah berkumpul di pinggir jalan. Sebab, patut dicurigai kelompok itu nantinya dapat melakukan aksi tawuran.
"Pola-pola seperti inilah yang selalu kita masukkan kedalam teori dalam materi himbauan kepada masyarakat, khususnya kami mengajak peran serta daripada RT dan RW, untuk memastikan keamanan lingkungannya," pungkasnya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya viral di media sosial Instagram sebuah unggahan yang memperlihatkan dua kelompok warga terlibat aksi tawuran di Jalan Pulo Gandul, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Minggu (16/7) pagi.
Merujuk pada akun instagram @info_jakartapusat, terlihat dua kelompok warga terlibat aksi saling serang. Aksi tawuran tersebut juga menjadi tontonan warga sekitar.
Kanit Reskrim Polsek Johar Baru, AKP Yossy Yanuar pun mengonfirmasi bahwa telah terjadi tawuran antar warga di kawasan Johar Baru, Jakpus.
“Iya antar warga kejadian di depan Pos Pol Tanah Tinggi. Antara warga RW 05 dan RW 08,” kata Yossy, pada Minggu (16/7).
(z-9)
Lebih lanjut, Ade menjelaskan, sembilan dari 25 orang yang diamankan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
PASCABENTROKAN berdarah antarwarga dua Desa di Pulau Adonara, NTT, puluhan aparat gabungan TNI-Polri gencar melakukan operasi senjata api rakitan di lokasi Pegunungan Desa Ile Pati.
Ratusan mahasiswa tersebut juga melakukan pembakaran terhadap satu unit motor di lokasi kejadian.
WARGA sejumlah perumahan di Limo, Cinere, Kota Depok, menutup area tempat pembuangan akhir (TPA) liar atau legal yang berdekatan dengan lingkungan tempat tinggalnya.
DUA ormas di Pondok Aren, Tangerang Selatan, terlibat keributan hingga viral di media sosial. Ternyata keributan terjadi lantaran masalah rebutan lahan pungutan liar (pungli).
Aparat kepolisian dari Polsek Jatinegara terus berupaya mencegah terjadinya aksi tawuran warga di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur.
Patroli akan terus digelar secara rutin, sebagai bentuk kehadiran polisi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Saat malam hari di Kota Cirebon ada saja geng yang berkeliling dan mereka berstatus pelajar.
Penangkapan itu dilakukan setelah Tim Patroli Perintis Presisi menerima laporan dari masyarakat mengenai aksi tawuran yang terjadi di lokasi tersebut pada Minggu (1/6) pagi.
Polisi juga menyita 21 kendaraan roda dua (motor) yang digunakan untuk konvoi.
Dalam video tersebut terlihat para warga mengamankan tiga remaja beserta barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi.
Polisi mengimbau masyarakat, khususnya orangtua, agar lebih proaktif dalam menjaga dan mengarahkan anak-anak mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved