Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DINAS Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan tidak ada hewan kurban yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD), dan Peste Des Petits Ruminants (PPR). Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan hewan kurban di Ibu Kota sudah bebas PMK sejak awal 2022.
"Jakarta dinyatakan 0 kasus, ini pun berkat kerjasama kami semuanya," terang Eli saat rapat bersama Komisi B DPRD, Rabu, (14/6).
Baca juga : 15 Masalah Kurban Dijawab Imam Nawawi Mazhab Syafii
Selain itu, untuk penyakit LSD yang kerap menyerang sapi dan kerbau dipastikan tidak ada yang menjangkit hewan kurban di Jakarta. Hal serupa juga terjadi pada penyakit PPR yang kerap menjangkit kambing dan domba.
Baca juga : Mau Banyak Makan Daging tapi Tetap Sehat saat Idul Adha? Ini Tipsnya
"Terkait penyakit LSD sesungguhnya memang bagi kami sendiri, kantong-kantong daerah yang biasa masuk ke Jakarta itu sesungguhnya adalah aman," beber Eli.
Lebih lanjut, Eli mengungkapkan bahwa kasus LSD tertinggi terjadi di Aceh. Namun, katanya, hewan kurban dari Aceh sulit untuk masuk ke Jakarta.
"Nah yang perlu diwaspadai sebetulnya adalah daerah-daerah sekitar kita, misalnya dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Makanya kita kerja sama, namanya adalah Pejabat Otoritas Veteriner yang menandatangani surat keterangan hewan," tambah Eli.
Sementara itu, DPRD DKI mendorong Dinas KPKP DKI Jakarta memperketat proses penyeleksian hewan kurban yang mengidap penyakit. Ini penting dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan jelang Idul Adha 2023.
"Saya lihat perlu dipastikan kembali pertama kualitas screening yang dilakukan Dinas setempat," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail.
Ismail mengatakan pihaknya sudah mendengar skema proses seleksi yang telah dilakukan Dinas KPKP dan pemerintah provinsi tempat penyuplai hewan kurban. Setiap ekor hewan yang dikirim ke DKI dilengkapi dengan data screening hasil penyeleksian di tempat untuk membuktikan kondisi kesehatan hewan kurban. (MGN/Z-8)
JELANG perayaan Idulfitri, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal di seluruh Indonesia.
Ketua MPR, Ahmad Muzani, memberikan apresiasi atas respons cepat yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pemkot telah menyarankan peternak agar melakukan penundaan pembelian atau penambahan hewan ternak dari luar kota sebagai langkah preventif.
Kementan mengungkapkan berdasarkan data iSIKHNAS, angka kematian hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah 338 ekor. Stok Daging Sapi untuk Puasa dan Lebaran Aman
Dengan adanya peningkatan kasus PMK, Kementan mendistribusikan vaksin darurat sebanyak 50.000 dosis beserta obat, vitamin, dan disinfektan.
Kasus PMK di Klaten dapat diatasi, sehingga tidak ada kebijakan penutupan pasar hewan. Untuk pencegahan, DKPP pun berkoordinasi dengan PMI dan TNI-Polri.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Sapi yang terjangkit PMK dan mulai berangsur membaik terdapat di Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka
Dinas PKH juga mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang rentan menyerang hewan ternak saat musim hujan.
Saat ini realisasi vaksinasi PMK ternak sapi milik petani sudah mencapai 3.173 dosis atau 79,3 persen dari target 4.000 dosis vaksin.
Cuaca ekstrem berisiko mempercepat penyebaran PMK serta penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica atau sapi ngorok dan Jembrana.
Jumlah kasus PMK dari Desember 2024 sampai 23 Januari 2025 sebanyak 28.725 ekor sapi dan yang mati 858 ekor di 18 provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved