Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kualitas Udara Jakarta Sangat Buruk, DPRD Pertanyakan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup DKI

Selamat Saragih
13/6/2023 16:07
Kualitas Udara Jakarta Sangat Buruk, DPRD Pertanyakan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup DKI
uasana lansekap Jakarta dengan gedung-gedung tinggi yang tertutup kabut polusi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (10/6/2023).(MI/Susanto)

DPRD DKI Jakarta menuding kinerja atas pengawasan dan pengendalian kualitas udara dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meragukan profesionalismenya. Keraguan itu disampaikan anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian. Sebab, kualitas udara di wilayah DKI Jakarta saat ini justru terus mengalami pemburukan.

"Melihat polusi udara yang nyata terjadi saat ini, Dewan menyangsikan pengawasan dan penindakan tidak tegas dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta," ujar Justin saat dikonfirmasi, Selasa (13/6).

Menurut dia, kondisi ini semakin parah dengan lemahnya penindakan terhadap aktivitas industri di Jakarta yang menghasilkan polusi dan limbah.

Baca juga: Kualitas Udara yang Buruk Berbahaya bagi Kesehatan Anak

Berdasarkan data IQAir menyebutkan kualitas udara Jakarta pagi ini contohnya, dinyatakan peringkat ketiga terburuk di dunia. Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memiliki anggaran untuk melakukan pengawasan dan penindakan agar pengendalian kualitas udara berlangsung maksimal.

"Dinas Lingkungan Hidup punya anggaran untuk melakukan pengawasan dengan sangsi pelaksanaannya. Karena apa? Ini penindakan berapa banyak? Masih sebatas teguran atau gimana?" kata Justin.

Baca juga: Kualitas Udara Memburuk Tiap Kemarau

Berdasarkan data hasil pemantauan IQAIr, Provinsi DKI Jakarta berada di urutan kelima sebagai wilayah dengan kualitas udara terburuk di dunia. Sebelumnya, DLH DKI Jakarta menyampaikan, kualitas udara di Jakarta beberapa waktu belakangan dipengaruhi musim kemarau.

Menyangkut buruknya kualitas udara Jakarta ditanggapi dengan kelakarnya Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, menyatakan, pihaknya hendak Tiup Polusi dari udara Ibu Kota.

Kawasan Industri Sub-Koordinator Kelompok Pemantauan Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rahmawati, menjelaskan, musim kemarau membuat konsentrasi polutan di wilayah Jakarta meningkat.

"Secara periodik, kualitas udara di Jakarta akan mengalami peningkatan konsentrasi polutan udara ketika memasuki musim kemarau yaitu bulan Mei hingga Agustus," ujar Rahmawati.

Dia memaparkan, peningkatan konsentrasi polutan di Jakarta sudah terlihat sejak April 2023. Ketika itu, rata-rata bulanan konsentrasi PM 2,5 sebesar 29,75 mikrogram per kubik.

Angka ini kemudian naik hampir dua kali lipat menjadi 50,21 mikrogram per kubik pada Mei 2023. Namun, konsentrasi polutan akan berangsur-angsur menurun setelah melewati musim kemarau.

"Akan menurun saat memasuki musim penghujan September-Desember. Hal tersebut terlihat dari tren konsentrasi PM 2,5 tahun 2019 sampai 2023," kata Rahmawati. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya