Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
DALAM sepekan terakhir, kualitas udara di DKI Jakarta kian memburuk. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan hal tersebut. Berdasarkan data pemantauan BMKG, konsentrasi PM2.5 di Jakarta berdasarkan rata-rata 2 minggu ini menunjukkan nilai maksimum pada pagi hari pukul 07.00 WIB.
Sub Bidang Informasi Pencemaran Udara BMKG Taryono mengungkapkan, buruknya kualitas udara di Jakarta disebabkan oleh planetary boundary layer.
"Itu merupakan lapisan percampuran massa udara, yang rendah pada pagi hari dan kecepatan angin yang rendah di pagi hari. Hal itu mengakibatkan debu atau polusi tidak dapat menyebar pada ruang yang lebih luas menyebabkan konsentrasi PM2.5 meningkat," ucap Taryono saat dihubungi, Sabtu (3/5).
Baca juga: Legislator Minta Komitmen Pemerintah Rampungkan RUU EBET
Selain Jakarta, berdasarkan pemantauan BMKG, pada dasarian III Mei 2023, atau sejak 21 Mei hingga 31 Mei 2023, sejumlah kota di Indonesia juga memiliki indeks kualitas udara yang buruk.
"Jakarta menempati urutan pertama kondisi kualitas udara terburuk di Indonesia dengan kategori konsentrasi PM2.5 harian tidak sehat selama 9 hari pemantauan. Selain itu, kualitas udara di Lampung dan Bengkulu juga mengalami kategori tidak sehat masing-masing 2 hari dan 1 hari pemantauan," beber dia.
Ia menjelaskan, BMKG melakukan pengukuran PM 2.5 dengan peralatan reference dengan fixed station sesuai rekomendasi dari WMO (World Meteorological Organization) dengan menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring).
Baca juga: Jakarta Gelar Uji Emisi Akbar Gratis Demi Perbaiki Kualitas Udara
"Total ada 27 lokasi pengukuran PM 25 di seluruh Indonesia. Untuk di Jakarta titik pengamatan PM 2.5 berada di Kemayoran," ucapnya.
Terkait dengan buruknya kualitas udara, BMKG mengimbau agar masyarakat selalu memperhatikan informasi kualitas udara, terutama dari BMKG dan KLHK selaku lembaga pemerintah yang berwenang memberikan informasi resmi mengenai kualitas udara.
"Bagi masyarakat yang memiliki historis terhadap gangguan saluran pernapasan dan kardiovaskular untuk selalu mencermati kondisi kualitas udara karena potensi dari dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap kesehatan. Selain itu, diharapkan masyarakat untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan," pungkas Taryono. (Z-1)
Sebagian besar JPO di ibu kota saat ini sudah dilengkapi kamera pengawas (CCTV) yang dikelola Dinas Bina Marga serta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung segera membuka rekrutmen Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP) Dinas Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Keselamatan.
Penambahan jumlah CCTV secara ideal, meningkatkan pengamanan di sejumlah wilayah dan pembangunan kota cerdas atau smart city di DKI Jakarta.
KETUA DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengatakan Jakarta dan Amerika sepakat menjalin kerja sama di tiga sektor. Masing-masing yakni sektor pangan, transportasi dan pendidikan
KOMISI A DPRD DKI Jakarta meminta proses rekrutmen Pegawai Penunjang Layanan Publik (PJLP) di lingkungan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dilakukan tanpa pungli
DPRD DKI Jakarta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan masa reses ke-3 masa persidangan III tahun sidang 2024-2025 dalam rapat paripurna.
Ledakan di pabrik US Steel Clairton, Pennsylvania, mengakibatkan satu orang tewas, 10 orang terluka, dan 1 pekerja masih dinyatakan hilang.
Penghijauan merupakan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Polusi udara yang semakin memburuk di Jakarta, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus radang tenggorokan di masyarakat.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved