Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PAKAR psikologi forensik Reza Indragiri menilai mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa berpeluang mendapatkan vonis bebas oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Reza menilai hakim diyakini memiliki perspektif baru terhadap fakta-fakta yang ada selama persidangan.
"Perkiraan saya ramalan saya bahwa pidana bebas," kata Reza melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/5).
Sidang pembacaan vonis putusan untuk terdakwa Teddy Minahasa dijadwalkan berlangsung pada Selasa (9/5) mendatang. Melihat proses persidangan yang sudah berlangsung, Reza meyakini terdapat pergeseran atau keyakinan majelis hakim yang mengendur dalam kasus Teddy Minahasa.
Baca juga :
"Indikasi terjadi pergeseran atau keyakinan yang mengendur itu ketika majelis hakim nguliknya bertanya dengan kalimat seperti ini ‘masa saudara sebagai kapolda bikin bercandaan seperti itu, bikin obrolan seperti itu'," ucap Reza.
Selain itu, alasan lainnya yang mengatakan prediksi vonis bebas Teddy Minahasa tersebut juga diutarakan oleh Praktisi Hukum Erwin Kallo. Setidaknya ada 2 alasan kuat Teddy Minahasa bakal dapat vonis bebas dari hakim. Pertama, Jaksa Penuntut Umum (JPU) salah mendakwakan pasal tuntutan ke Teddy Minahasa sehingga tidak sesuai dengan fakta yang dibeberkan di persidangan.
Baca juga :
"Kalau dakwaan sampai tuntutan pasalnya tidak sesuai dengan fakta yang ada, tidak cocok dengan kejadiannya, maka dakwaannya itu batal demi hukum. Karena pasal itu harus sesuai dengan apa yang terjadi di persidangan fakta hukumnya. Jadi jawabannya adalah jika salah pasal, pasal yang dituntutkan itu tidak cocok dengan persidangan, maka dakwaan dan tuntutan itu harus batal demi hukum, berarti harus dibebaskan,” ujarnya.
Alasan kedua, menurut Erwin selama proses persidangan upaya pembuktian dari JPU atas apa yang dituduhkan terhadap Teddy Minahasa tidak kuat. Sebab itulah demi hukum yang adil, Teddy Minahasa seharusnya bebas dari segala dakwaan.
"Artınya peluang Teddy Minahasa untuk bebas sangat mungkin dan harus bebas. Jadi selain pasalnya salah, pembuktiannya juga lemah. Demi hukum, harus dibebaskan. Kalau kita mencermati persidangan dari awal sampai hari terakhir kemarin, itu tidak ada fakta-fakta hukum yang diajukan oleh jaksa untuk mendukung tuduhannya," bebernya. (Z-8)
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dengan modus dilempar dari luar tembok lapas, Selasa (22/7).
DUA tempat hiburan malam kembali direkomendasikan agar ditutup usai polisi menemukan penyalahgunaan narkoba di lokasi.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris mengapresiasi kesigapan seluruh personel yang terlibat dalam penggagalan itu.
Penangkapan daun ganja kering yang terbilang terbesar di wilayah Jambi dalam lima tahun terakhir itu, berawal dari laporan masyarakat.
Autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara menemukan tanda-tanda kekerasan yang signifikan, di antaranya patah tulang belakang,
Nilai total barang bukti tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah apabila beredar di pasaran.
Hakim Ketua Rosihan Juhriah Rangkuti menyatakan keberatan Zarof, yang diungkapkan melalui tim penasihat hukumnya, tidak berdasarkan hukum.
Majelis mau memastikan kebenaran hitungan kemahalan metrik ton yang dituduhkan.
Lantaran menderita luka fisik di sekujur tubuhnya yang kerap kali terulang, AG akhirnya memberanikan diri melaporkan perbuatan suaminya ke polisi.
TIM investigasi KY masih mengumpulkan bukti terkait vonis bebas majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terhadap Gregorius Ronald Tannur, terdakwa pembunuhan Dini Sera Afrianti.
KPK menyatakan kesiapan untuk membuka penyelidikan jika ditemukan indikasi rasuah dalam putusan bebas terdakwa kasus pembunuhan Gregorius Ronald Tannur
Komnas Perempuan menilai putusan bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur menjadi catatan buruk penegakan hukum kasus kekerasan terhadap perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved