Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Mayat pelaku penembakan di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta sudah berada di RS Polri Jakarta. Selanjutnya pihak kedokteran forensik RS Polri akan melakukan autopsi pada tubuh lelaki yang diduga bagian dari jaringan teroris tersebut.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Hariyanto mengatakan secara kasat mata tubuh pelaku penembakan tersebut tidak mengalami luka-luka. Hal itu menunjukkan ia tidak tewas akibat menembak diri sendiri atau aksi kekerasan lainnya.
"Wujud luar itu wujudnya bagus. Artinya tanpa kekerasan yang menimbulkan luka di luar," ucapnya.
Baca juga: Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Diautopsi di RS Polri
Dia menambahkan, untuk proses pengembalian jenazah kepada pihak keluarga harus ada izin dari penyidik.
"Setelah penyidik koordinasi ke kita, sudah selesai atau belum pemeriksaan ini. Kalau sudah selesai, ya kita serahkan kepada keluarga. Namun, kalau tidak ada keluarga yang mengambil, maka akan disimpan di RS Polri," tutur Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, autopsi jenazah pelaku penembakan itu dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Baca juga: Polisi Dalami Kemungkinan Pelaku Penembakan Gedung MUI Masuk Jaringan Teroris
"Kita tadi memang menunggu permintaan tertulis dari penyidik untuk melakukan autopsi. Tapi, karena suratnya sudah ada, maka saat ini tengah dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah pelaku," kata Hariyanto, Selasa, (2/5).
Seperti diketahui, saat diringkus aparat di lokasi penembakan, pelaku ditemukan sudah dalam kondisi tewas. Belum diketahui apa penyebab tewasnya pelaku.
Hariyanto mengatakan sejumlah petugas Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) Polri juga sudah sempat datang ke Instalasi Kedokteran Forensik untuk mengidentifikasi jenazah pelaku.
"Inafis tentunya mencocokkan identitas dari pelaku apakah sesuai dengan yang di KTP atau tidak. Nanti kita gabungkan semua hasil pemeriksaan dari Inafis maupun kedokteran forensik. Ini kan baru kita periksa," kata Hariyanto.
Namun, Haroyanto mengatakan belum bisa memastikan berapa autopsi akan berlangsung. Mengingat prosesnya baru aja akan dimulai dan membutuhkan ketelitian.
"Ya tidak tahu. Ketika nanti diperiksa kan apakah nanti ada kesulitan seperti kemarin, harus di uji lab atau sebagainya. Kalau nanti penyebab kematiannya sudah pasti ya tidak perlu uji yang lain," ujarnya.
Selanjutnya hasil autopsi akan diserahkan ke penyidik untuk ditindaklanjuti.
Identitas Sudah Diketahui
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menjelaskan, jenazah pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.
Komarudin menjelaskan pelaku memiliki nama dengan inisial M asal Lampung. Pihaknya belum mengetahui penyebab pelaku berinisial M (60) itu meninggal dunia setelah melakukan penembakan di gedung MUI.
"Ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening dan beberapa lembar surat-surat," kata Komarudin.
(Ant/Z-9)
KASUBDIT DVI Polri AKBP Nugroho Lelono menyatakan pihak keluarga telah menjemput jenazah penembak kantor MUI Jakarta Pusat, Mustopa NR Selasa (9/5) malam.
POLISI menyatakan pemasok senjata air gun ke Mustopa NR, pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta membeli kartu tanda anggota (KTA) Garuda Sakti Shooting Club (GSSC).
POLDA Metro Jaya menetapkan tiga orang pemasok senjata air gun kepada Mustopa NR yang digunakan untuk menembak kantor MUI, Jakarta Pusat sebagai tersangka.
Masyarakat Indonesia menurutnya sudah cukup cerdas dalam mendengar, melihat, mengikuti dan menyikapi setiap isu dan peristiwa yang terjadi.
PoldaMetro Jaya mengamankan tiga pelaku pemasok senjata air gun yang digunakan oleh Mustopa NR dalam aksinya menembak kantor MUI, Jakarta Pusat.
PERISTIWA penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat di Jalan Proklamasi Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023, siang, membuat gempar. Siapa dan apa motif pelaku?
USTAZ Yahya Waloni meninggal dunia. Saat mengetahui kabar duka itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyatakan berduka dan benar-benar terkejut
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumumkan pemenang Anugerah Syiar Ramadan (ASR) 2025.
Membangun kemaslahatan anak bangsa perlu juga disertai dengan pembangunan infrastruktur secara merata dan tidak bisa dilakukan hanya segelintir orang saja.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan sikap Presiden Prabowo Subianto yang berencana mengevakuasi 1.000 warga Jalur Gaza Palestina ke Indonesia.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) mendukung penuh International Union Of Muslim Scholars (IUMS) yang mengeluarkan fatwa jihad melawan Israel.
Pada peringatan Malam Nisfu Syaban, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang mengajak masyarakat memperbanyak amalan ibadah dan mempererat kerukunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved