Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMPROV DKI Jakarta serius untuk mulai mengembangkan kawasan berorientasi transit (KBT) atau 'Transit Oriented Development' (TOD) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat melalui BUMD PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta (MITJ).
PT MITJ mendapat penugasan dari Pemprov DKI Jakarta untuk membangun TOD di Tanah Abang melalui Keputusan Gubernur Nomor 91 Tahun 2023 Tentang Penetapan Kawasan Berorientasi Transit Tanah Abang.
Melalui pergub ini, PT MITJ dan PT KAI bakal bekerja sama mengembangkan TOD Tanah Abang dan dimulai tahun depan. Direktur Utama PT MITJ, Heru Nugroho, sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo, TOD dikembangkan guna memadatkan kawasan dan memiliki multifungsi seperti hunian, perkantoran, transportasi umum, dan ruang publik bagi warga.
Baca juga: PUPR Sebut IKN Wujud Konsep Pembangunan TOD Sesungguhnya
"Tentunya kebutuhan pengembangan TOD adalah hal yang mendesak, sasarannya apa kami menyiapkan konsep itu supaya Jakarta ini bisa melayani penduduknya dengan baik dan cepat. Karena TOD itu konsepnya mengoptimalkan pejalan kaki, pesepeda dan angkutan publik. Itu yang harus didorong dan dikembangkan," kata Heru dalam Forum Jurnalis MITJ yang dilaksanakan virtual, Selasa (18/4).
Heru pun menyebut, TOD Tanah Abang nantinya bisa menjadi model pembangunan TOD di Indonesia. Total luas lahan yang berpotensi dibangun dalam TOD Tanah Abang adalah 77,5 ha dengan rincian 761 ribu m2 bangunan 'mix used', 15,9 km pedestrian, 63 ribu m2 ruang terbuka baru, 2,8 km pedestrian layang, dan 141 ribu m2 hunian vertikal.
Baca juga: Erick Thohir Buka Opsi Impor Darurat KRL
"Akan ada enam moda yang melewati Tanah Abang sesuai Rencana Induk Transportasi Jabodetabek yakni TransJakarta, KRL, MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja, dan tiga LRT. Kawasan ini juga akan menghubungkan enam moda tersebut," jelas Heru.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis PT MITJ Seno Pranata mengatakan, pembangunan TOD di Tanah Abang terbagi menjadi empat tahap yakni jangka pendek satu selama lima tahun, jangka pendek kedua untuk lima tahun berikutnya, serta jangka menengah, dan jangka panjang dengan total 30 tahun.
Perkiraan modal yang dibutuhkan untuk pembangunan TOD Tanah Abang yakni hampir mencapai Rp1 triliun.
"Kami akan mencari mitra-mitra strategis untuk membangun TOD Tanah Abang," kata Seno.
Seno juga mengatakan, untuk lima tahun pertama yang akan dibangun adalah retail, hunian vertikal, dan hotel yang akan bersamaan proses pembangunannya dengan pembangunan stasiun baru di Tanah Abang.
"Kita bangun kajian dan rencana dulu di kawasan depo. Kita koordinasi juga supaya bisa 'seamless' dan terintegrasi terlepas siapapun yang lebih dulu selesai, titik-titik konektivitasnya ttp koordinasi," jelas Seno. (Put/Z-7)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan pajak sebesar 10% terhadap 21 jenis fasilitas dan aktivitas olahraga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota
Komunitas bermain yang biasa melakukan aktivitas di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, mengaku dimintai biaya Rp 1,9 juta.
Pemprov DKI melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (DTKTE) diminta menggandeng sejumlah perusahaan swasta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui, penyelenggaraan Jakarta International Marathon itu akan berdampak terhadap aktivitas masyarakat.
Kendati demikian, Sarjoko tak menyebut secara detail 40 sekolah mana saja yang akan dilakukan uji coba sekolah swasta gratis tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara terkait persoalan dugaan beras oplos milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya.
Pengamat tata kota Yayat Supriyatna menilai, faktor utama kebakaran mayoritas disebabkan oleh korsleting listrik yang diperparah oleh meningkatnya konsumsi daya saat cuaca panas.
Untuk penyintas kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, misalnya, bisa memilih rumah susun (rusun) terdekat, yakni Rusun Pasar Rumput.
Dari 62,09% ASN yang obesitas, sebesar 40,03% masuk kategori obesitas tingkat I (indeks massa tubuh/IMT 30-40) dan 22,06% obesitas tingkat II (IMT 40,1-50).
Melalui lomba ini, Kepala Dinas PPAPP, Iin Mutmainnah memotivasi anak-anak untuk terus semangat belajar dan mengembangkan potensi diri secara optimal.
ERP menjadi refleksi keberanian politik untuk menata ulang hak ruang, mengembalikan jalan kepada yang lebih banyak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved