Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PIHAK Pertamina menerangkan ‘surat pernyataan tidak akan menggugat Pertamina’ adalah tidak benar. Sebelumnya, disebut-sebut surat itu beredar bersamaan pemberian santunan terhadap korban kebakaran di Depo Plumpang.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, saat proses penyerahan bantuan biaya pemakaman, tidak terdapat pemaksaan terkait persetujuan untuk tidak mengajukan gugatan kepada Pertamina.
"Yang dimaksudkan dalam surat itu adalah gugatan dari pihak keluarga yang lain atas penyerahan biaya pemakaman ini. Bukan tidak boleh mengajukan gugatan ke Pertamina," ujar Irto kepada Media Indonesia, Selasa (7/3).
Baca juga: Beri Santunan dan Minta Tak Digugat, Pertamina Dinilai Tak Etis
Irto mengatakan, gugatan tersebut diperuntukkan agar jangan sampai ada ahli waris lain yang tiba-tiba yang menyatakan bahwa ada pihak yang lebih berhak.
"Hal itu dilakukan agar jangan sampai ada ahli waris lain yang menyatakan dia yang berhak menerima. Dan itu hanya bantuan biaya pemakaman, bukan bantuan kerohiman," jelasnya.
Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, BPN Identifikasi Status Kepemilikan Tanah Merah untuk Zona Aman
Sebelumnya, Ketua RW 01 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Bambang Setyono, menilai Pertamina tidak etis dan tidak transparan dalam memberikan santunan kepada warga terdampak kebakaran Depo Plumpang. Salah satunya karena warga diminta menandatangani surat pernyataan tidak akan menggugat atas kejadian tersebut.
Hal itu ia katakan saat merespons laporan warga yang mendapatkan santunan dari Pertamina terkait musibah kebakaran depo yang menewaskan salah satu anggota keluarga. Di momen itu, keluarga diisukan keluarga korban diminta menandatangani surat pernyataan tidak akan menggugat atas kejadian tersebut. (Z-7)
Sartono meminta agar penanganan korban jiwa baik luka ringan maupun berat harus menjadi prioritas utama
"Turut berbelasungkawa terhadap masyarakat sipil yang terdampak, apalagi ini daerah padat penduduk. Pertamina harus tanggung jawab," tegasnya.
Pertamina perlu meyakinkan masyarakat agar kebakaran ini tidak terjadi lagi di sejumlah kilang yang ada di sekitar Kecamatan Koja.
Pemprov DKI sudah menyiapkan fasilitas kesehatan (faskes) bagi warga yang terdampak kebakaran dan menanggung biaya pengobatan bagi warga terdampak.
Bantuan Pertamina yang diberikan saat ini berupa air minum 60 box, makanan siap saji 200 paket, makanan ringan 1000, ratusan kasur, selimut, dan masker.
RS Polri menyampaikan belum ada korban selamat yang dirujuk. Hingga hari ini, pihaknya hanya menerima korban meninggal guna proses identifikasi.
Adapun kedatangan Wapres Ma'ruf Amin ke lokasi kebakaran Depo BBM milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, menggantikan Presiden Jokowi.
Jenazah atas nama Irana berusia 65 tahun warga Kelurahan Rawa Badak Selatan. Iriana ditemukan dalam posisi telentang tepat di depan pintu kamar mandi.
Sigit juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan oloh tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Damkar Jakut masih melakukan pendinginan di beberapa titik di lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Lebih lanjut, Sigit juga mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan bahwa masih terdapat tiga orang yang belum berhasil ditemukan.
Berbeda dengan penyintas dewasa, Pemprov DKI menilai korban bencana dari golongan bayi dan balita lebih membutuhkan bantuan berupa makanan khusus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved