Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
KOMISI III DPR RI meminta penyidik mencabut status tersangka mendiang Muhammad Hasya Athallah, mahasiswa Universitas Indonesia yang tewas ditabrak mantan Kapolsek Cilincing AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono. Tak hanya itu, pihaknya juga meminta polisi memulihkan nama baik mendiang Hasya.
“Terhadap almarhum, kami meminta sebagai mitra kepala Polda Metro Jaya untuk mencabut status tersangkanya. Kenapa? karena tidak masuk akal,” ujar anggota komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman kepada Media Group Network di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari ini.
Habib menjelaskan hal ini tak masuk akal karena ketentuan Pasal 77 KUHP yang mengatur bahwa penetapan tersangka bisa gugur apabila tersangka kemudian meninggal dunia. “Pasal 77 KUHP saja manusia hidup yang menyandang status tersangka kalau meninggal dunia statusnya dicopot. Nah ini sejak awal orangnya meninggal dunia. Kenapa penyidikan kasus perkara ini dia kok sampai yang dijadikan tersangka?,” ujar Habib.
Menurutnya, penetapan status tersangka ini sangat melukai rasa keadilan dan oleh karena itu selain minta pencopotan status, Habib juga meminta pihak kepolisian memulihkan nama baik Hasya. “Saya pikir harus dicopot status tersangka yang direhabilitasi nama baiknya,” jelasnya.
Baca juga: Pimpin Diskusi Pencari Fakta, Kapolda Undang Keluarga Almarhum Hasya
Habib juga mencekam tindakan yang dilakukan oleh pelaku tersebut. Pasalnya, pelaku disebut bersifat arogan karena tidak melakukan pertolongan pertama pasca terjadinya kecelakaan.
“Kemudian respon yang dilakukan setelah terjadinya kecelakaan kita dengar dia bersikap arogan, tidak melakukan pertolongan pertama,” ujar Habib.
Diketahui, pelaku diduga merupakan mantan Kapolsek Cilincing, AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono yanf mengendarai mobil Pajero dan menabrak mahasiswa UI tersebut.
Untuk itu, ia meminta aparat kepolisian untuk memproses pelaku. Apalagi, Habib merasa ada kejanggalan dalam proses penanganan hukum kasus ini.
“Tentu kami diluar konteks masalah itu juga menuntut meminta agar kasus ini diperiksa ulang sebagaimana disampaikan oleh Pak Kapolda Metro Jaya karena banyak kejanggalan,” kata Habib. “Kalau dikatakan dia kecepatannya 30 km per jam, tidak masuk akal kenapa sampai bisa menabrak sampai orang meninggal dunia,” lanjutnya.
Habib juga meminta agar pelaku tidak mendapat perlakuan istimewa meski perupakan pensiunan kepolisian. “Jadi jangan sampai ada pengistimewaan terhadap orang ini. Hukum berlaku sama bagi semua orang, walaupun pensiunan polisi,” tutupnya.(OL-4)
Sebagai bagian dari Operasi Sikat Krakatau, Polda Lampung juga memusnahkan 50 pucuk senjata api rakitan (senpira) dan 85 butir amunisi dengan cara digerinda.
AIPDA Robig Zainudin, anggota polisi penembak tiga siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktavandy, dipecat dari kepolisian setelah sidang banding Komisi Kode Etik Polri (KKEP) ditolak.
Bentrok antar kelompok pro dan anti-pemerintahan pecah di Serbia. Polisi mengamankan puluhan orang.
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
ANGGOTA Komisi III DPR RI Abdullah meminta polisi serius mempertimbangkan masukan dari pihak keluarga melanjutkan penyelidikan kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan
Penting bagi aparat kepolisian untuk lebih terbuka dalam menjelaskan motif di balik aksi dugan bunuh diri diploman Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan.
Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Indra Tarigan, mengatakan penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat terkait dugaan adanya transaksi narkotika di lokasi tersebut.
Ilham Pradipta ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8) pagi.
Polda Metro Jaya tengah mencari dua alat bukti untuk penetapan tersangka.
Pendalaman yang sedang dilakukan jajaran BRI berkaitan dengan melihat sebab, apakah itu terkait dengan upaya penagihan atau hal lainnya.
Korban merupakan dua karyawan Universitas Pancasila, berinisal RZ dan DF. Kasusnya telah bergulir 19 bulan.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Nasir Djamil mengapresiasi pengungkapan sindikat peredaran narkoba jaringan internasional dengan menyita 516 kg sabu oleh Polda Metro Jaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved