Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Bukapangan menggandeng Indonesian Tempe Movement melakukan kegiatan menempe bersama 50 masyarakat di sekitaran TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (10/12).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka edukasi cegah stunting dengan pangan bergizi baik yang mudah dan murah. Selain diajarkan proses pembuatan tempe, sebelumnya dilakukan penyuluhan tentang tempe, sebagai panganan lokal yang mudah, murah dan mengandung protein tinggi dibandingkan dengan sumber makanan protein lainnya seperti daging, ikan dan lain-lain.
Protein adalah salah satu parameter kecukupan gizi yang harus dipenuhi guna menghindari kekurangan gizi yang menyebabkan panyakit dan gangguan pertumbuhan, salah satunya stunting. "Vonis stunting terjadi pada usia di bawah 2 tahun,” ujar Wida Winarno Ph.D (c), salah satu pendiri Indonesia Tempe Movement dalam penyuluhannya di depan warga,
Dia menambahkan terdapat tiga kriteria yang disebut kondisi stunting yakni kurang berat badan, kurang tinggi badan dan kurang kecerdasan” lanjut Wida.
Bukapangan sangat menaruh perhatian besar terhadap isu stunting, mengingat angka prevelensinya berada rata-rata di angka 24,4 % (menurut survey studi gizi Indonesia tahun 2021), angka yang masih berada di atas ambang batas PBB yakni 20%.
Bagi Bukapangan masalah stunting ini membuat masyarakat menjadi sosok yang terlemahkan secara sistem dan keadaan. Menurut data yang dilansir oleh kementerian tenaga kerja saat ini, 54% usia kerja di Indonesia merupakan penyintas stunting saat kecil dulu.
“Oleh sebab itu kami bekerja sama dengan Indonesian Tempe Movement untuk melakukan sebuah gerakan untuk mencegah stunting dengan melakukan penyuluhan sadar protein,” kata Mirah Hartika, Presiden Direktur Bukapangan.
Bantar gebang dipilih sebagai kegiatan menempe, lantaran daerah yang mayoritas penduduknya pemulung ini memiliki segala keterbatasan dalam hal fasilitas informasi, pangan dan kesehatan. Melalui penyuluhan ini diharapkan masyarakat di sekitar TPA Bantar Gebang mendapatkan pengalaman yang berharga yakni cara membuat tempe dari mulai membersihkan kulit kedelai hingga pemberian ragi, sekaligus paham dan lebih peduli terhadap pangan yang bernilai gizi baik dan murah.
“Di sini kita mengharapkan masyarakat tahu akan kebutuhan gizi, sadar bahwa tempe adalah makanan yang luar biasa dan juga mengajarkan mereka untuk menyajikan tempe di menu makanan mereka sehari-hari,” tutup Mirah. (OL-12)
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk.
KLH memperingatkan seluruh kepala daerah di Indonesia, terutama yang masih menggunakan tempat pembuangan akhir (TPA) terbuka, untuk segera meningkatkan kualitas pengelolaan sampah.
Teknologi landfill mining bisa menjadi solusi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang sudah mendekati kapasitas maksimal.
MENTERI Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa ke depan Jakarta dan Indonesia perlu mengembangkan industrialisasi pengelolaan sampah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) lebih dari 70% orang Indonesia masih belum peduli pada masalah sampah.
Siswa mendapatkan bantuan 250 paket alat tulis dan makanan seha dan penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah serta area bermain.
Pemprov DKI Jakarta diminta menyediakan fasilitas pembakaran sampah rendah emisi sebagai pengelolaan sampah ramah lingkungan di lima wilayah kota Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved