Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bekasi terus berupaya menyiapkan berbagai langkah antisipasi banjir saat musim hujan dan cuaca ekstrem. Diantaranya menggiatkan pengerukan lumpur di sungai atau kali, dan juga saluran air di wilayah Kota Bekasi.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Anjar Budiono mengatakan pihaknya saat ini kian rutin melakukan pengerukan lumpur di berbagai saluran di wilayah Kota Bekasi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir di musim hujan.
“Berbagai langkah antisipasi kita yaitu rutin melakukan pengerukan lumpur saluran. Dan saat musim hujan ini, kami makin meningkatkan pengerukan itu," kata Anjar, Kamis (13/10).
Baca juga: Hujan Deras, Sejumlah Wilayah Kota Bekasi Tergenang Banjir
Ia menjelaskan, pihaknya melaksanakan normalisasi saluran air di lingkungan perumahan. Kemudian melakukan perbaikan dan pembuatan sodetan. Pasalnya penyebab banjir diantaranya adalah pendangkalan, penumpukan sampah, dan penyempitan saluran.
"Termasuk belum terkoneksinya saluran primer dan saluran," jelas Anjar.
Ia mengungkapkan, para petugas pengerukan saat ini gencar diterjunkan pada berbagai wilayah. Mereka mengeruk sedimentasi setiap saluran air. Bahkan petugas harus masuk gorong-gorong untuk mengeruk pendangkalan saluran.
"Dengan cara ini, diharapkan bisa mengantisipasi genangan air," ujarnya
Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya maksimal melakukan berbagai antisipasi. Seperti petugas pematusan dan Unit Reaksi Cepat (URC) dengan penuh siaga mengantisipasi dampak dari curah hujan yang sangat tinggi intensitasnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya terus melakukan pengecekan setiap pompa air, perbaikan tanggul. Kemudian penambahan kapasitas rumah pompa yang ada pada beberapa tandon air.
"Bekerja, bersiap siaga tim melakukan pengerukan dan peningkatan kapasitas daya tampung saluran pada berbagai wilayah. Tim URC juga siaga selama 24 jam penuh,” pungkasnya. (RK/OL-09)
Wagub DKI optimistis gerebek lumpur yang sangat masif dilakukan ini dapat mengurangi genangan di musim hujan berikutnya. Terlebih curah hujan selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Antisipasi genangan ini dikerjakan secara berkesinambungan pada titik-titik rawan genangan lainnya dengan kegiatan kerja bakti di lingkungan RT/RW setiap akhir pekan.
Pihaknya juga telah menyosialisasikan pengerukan waduk itu kepada warga sekitar.
Kelurahan Jatinegara Kaum terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi genangan dan banjir dalam menghadapi musim hujan dan angin kencang di wilayah.
Pengerukan waduk dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk mencegah terjadinya banjir di DKI Jakarta.
"Jadi, sebetulnya ada atau tidaknya gugatan ini, selama ini, Pemprov DKI Jakarta sudah mengerjakan seluruh poin yang menjadi tuntutan penggugat."
Tak sedikit saluran air yang tersumbat sampah sehingga memicu banjir genangan ataupun limpasan.
Biasanya, sopir truk berpura-pura memarkirkan kendaraan di pinggir trotoar. Lalu saat sepi, awak angkutan truk mengeluarkan selang dan mengarahkannya ke saluran air.
Menurut Humas Dinas LH DKI, pihaknya sudah pernah beberapa kali menemukan kejadian serupa di mana para sopir atau awak angkutan truk tinja tersebut membuang tinja ke saluran air.
Penyebab banjirnya karena ada saluran air yang mampet di sekitar Jalan Cut Meutia. Lalu mesin pompa sedot yang ada di belakang Blu Plaza juga mati.
Pemerintah Kota Jakarta Utara telah memastikan berdasarkan penelitian dokumen dan lapangan bahwa ruko-ruko tersebut telah menyalahi IMB dan menutup saluran serta badan jalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved