Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SAAT ini Indonesia tengah berada di masa menuju endemi Covid-19. Dengan demikian masyarakat perlu beradaptasi dalam norma baru seperti menggunakan masker dan kebiasaan mencuci tangan, yang diperlukan sebagai antisipasi pencegahan penularan virus Covid-19.
Hal tersebut perlu saat beraktivitas sehari-hari di luar rumah, mulai dari lingkungan kerja, sekolah maupun kampus, ataupun di tempat keramaian seperti pasar, supermarket, sarana publik termasuk rumah sakit dan pusat layanan kesehatan.
“Itu sebabnya kami dari jajaran Direksi RS Sentra Medika-Cibinong, menyambut baik inisiatif penyelenggaraan seminar pagi ini, karena kami dari kalangan medis mengetahui juga keberadaan virus ini masih berkembang melalui mutasi berbagai varian baru," kata dr. P. Lanjar Sugianto, Direktur RS Sentra Medika-Cibinong.
“Untuk antisipasi ini tentu kita sebagai warga negara yang baik, perlu memperhatikan dan menjalankan kebiasaan hidup yang baru yaitu tetap mematuhi Protokol Kesehatan, menjalankan pola hidup sehat dengan asupan gizi yang seimbang, serta melakukan pencegahan terjangkitnya infeksi Covid-19 ini secara pro aktif dengan melakukan tes swab antigen secara berkala," imbuhnya.
Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Heru Firdausi Syarif menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi antara PT Itama Ranoraya Tbk dengan RS Sentra Medika.
“Kami menghargai upaya RS Sentra Medika yang mau bekerja sama dengan kami secara terbuka, karena kami sadar kesediaan para tenaga medis untuk secara rutin membiasakan pemeriksaan swab antigen, baik di lingkungan rumah sakit maupun wilayah kerja sekitarnya, akan dapat mengurangi secara efektif resiko penyebaran Covid-19 lebih masif,” jelas Heru.
Dalam kesempatan tersebut, Heru mengajak semua pihak yang hadir dapat turut mendiseminasi adaptasi kebiasaan baru di lingkungan sekitarnya, mulai dari menggunakan masker dan menggantinya setiap empat jam sekali, rajin mencuci tangan, dan juga secara berkala memeriksakan diri dengan pemeriksaan swab antigen.
Dalam paparannya dr. Ryan Susanto dari RS Sentra Medika-Cibinong, menjelaskan kondisi teraktual di mana varian terakhir Covid-19 adalah subvarian Omikron BA 4 dan BA 5 yang sudah terdeteksi masuk ke Indonesia sejak medio Juni tahun ini.
Baca juga : Pemprov DKI Ungkap KRL akan Terintegrasi Dengan 3 Moda Lainnya
Selain terkontaminasi setelah pulang melakukan perjalanan dari luar negeri dan menghadiri pertemuan internasional di Bali, rata-rata mereka juga sudah melakukan vaksin booster.
“Keberadaan mutasi gen varian dan sub varian baru ini tidak mudah dideteksi, sehingga vaksinasi menjadi upaya menekan agar gejala yang diderita pasien tidak semakin memburuk. Itu sebabnya cara yang efektif yang dapat mencegah tidak terjadinya penularan, salah satunya adalah secara rutin melakukan tes swab antigen," jelasnya.
Sejumlah lokasi yang diketahui menjadi penyebab utama terjadinya penularan adalah di sekitar area publik, termasuk sekolah dan rumah sakit, sehingga situasi tu perlu dipahami sebagai langkah pencegahan secara antisipatif untuk saling melindungi.
Menurut dr. Ryan untuk dapat memilih alat tes RDT-Ag dalam penggunaan Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) kriteria pertama adalah produk tersebut harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan, karena telah lulus uji validasi dan resmi terdaftar sebagai Alat Kesehatan Dalam Negeri.
Berdasarkan evaluasi lokal yang dilakukan oleh Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, produk Alat Rapid Tes Nasal Bioquick, memiliki keunggulan antara lain sensitifitasnya mencapai 91,3%. Selain itu deteksi protein nukleokapsid pada virus SARSCoV-2 tidak terpengaruh oleh varian Omicron.
Dengan harga jual yang lebih terjangkau, maka diharapkan produk tersebut juga menjadi prioritas pilihan bagi para tenaga kesehatan (nakes), mengingat mereka yang dites menggunakan Alat Rapid Tes Nasal BioquickT akan merasa lebih nyaman, karena metode pengambilan sampelnya hanya kedalaman 2 cm ke hidung (swab nasal).
"Sehingga meminimalisir efek yang tidak diinginkan seperti batuk atau bersin. Bagi nakes juga akan mengurangi resiko infeksi karena prosedur yang minimalis," pungkasnya. (RO/OL-7)
Penerapan PSBB ke-6 ini perlu dilakukan, lantaran tingkat kedisiplinan masyarakat dengan protokol kesehatannya baru mencapai 80%.
"Mari kita budayakan menggunakan masker. Masker ini kita jadikan sebagai lifestyle kita, dalam kehidupan sehari-hari. Jangan pernah tinggalkan masker."
Polri hanya mendukung Pemda untuk membuat peraturan daerah dalam penegakkan hukum kedisiplinan masyarakat agar menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).
"Untuk memaksimalkan upaya jaga jarak ini, PT KCI juga memberlakukan pintu akses tunggal ini mulai pukul 14.00 pada hari Sabtu, Minggu, dan libur."
Keempat rute tersebut adalah Rute 7A (Kampung Rambutan - Lebak Bulus), Rute 9D (Pasar Minggu - Tanah Abang), Rute D21 (Universitas Indonesia - Lebak Bulus), dan Rute 9E (Kebayoran - Grogol).
Merawat wajah agar terhindar dari jerawat merupakan hal penting bagi banyak orang, terutama bagi yang rentan mengalami masalah kulit ini.
Tren gaya hidup tanpa alkohol semakin berkembang di tengah masyarakat, dengan banyak orang memilih untuk mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol.
Meskipun obat-obatan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan kondisi tersebut, banyak orang mencari alternatif alami untuk mengontrol atau bahkan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, selain pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang, penggunaan suplemen juga dapat menjadi pilihan.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Serangan jantung merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan segera dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved