Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EKA Prasetya dan Kamaruddin Simanjuntak yang merupakan tim dari kuasa hukum keluarga Brigadir J mengapresiasi ucapan bela sungkawa yang terlontar dari Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Kamis (4/8) pagi tadi.
"Tentu kami mengapresiasi ucapan itu, tapi selama ini kemana aja? Kalau manusia normal, bijaksana, kan udah dari kemarin-kemarin," kata Eka saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (4/8).
Saat ditanya mengenai tanggapan langsung dari keluarga Brigadir J, Eka mengatakan pihaknya dan tim kuasa hukum berkomunikasi jarak jauh.
"Kami berkomunikasi jarak jauh ya, tapi saya lihat di media tadi bahwa keluarga mengatakan ucapan ini terlambat," imbuh Eka.
Mengomentari ucapan Sambo mengenai kondisi trauma yang dialami oleh istrinya, Eka mengatakan itu harus dibuktikan.
"Harus dibuktikan, pihak penyidik juga harusnya sudah memanggil ibu Jenderal ini. Mereka punya hak untuk memeriksa," imbuhnya.
Sedangkan Kamaruddin Simanjuntak yang masih tergabung dalam tim kuasa hukum keluarga Brigadir J mengucapkan terima kasih atas ucapan bela sungkawa yang diutarakan oleh Sambo.
"Kita berterima kasih," singkatnya saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (7/8).
Baca juga: Polri: Proses Penegakan Hukum Bukan Sekedar 'Common Sense'
Senada dengan Eka, Kamaruddin juga menganggap ucapan bela sungkawa ini terlambat. Ia juga mengatakan pihak keluarga menyayangkan keterlambatan ini.
"Tentu (terlambat), jenazah telah dua kali dimakamkan," ungkapnya.
Tidak luput, Kamaruddin juga berkomentar mengenai kondisi dari istri yang dikatakan masih mengalami trauma oleh Sambo.
"Ibu Puteri harus dibantarkan ke dokter atau Rumah Sakit," beber Kamaruddin.
Lebih lanjut, Kamaruddin berharap penyidik Bareskrim Polri harus bersikap profesional dalam menangani kesaksian Sambo.
"Penyidik harus jujur, transparan, obyektif, akuntabel dan profesional," pungkasnya.
Kadiv Propam nonaktif Ferdy Sambo tiba Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Kamis (4/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
Sambo menghadiri Bareskrim Polri guna menjadi saksi dalam insiden baku tembak yang terjadi di rumah dinasnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang menewaskan Brigadir J.
"Saya hadir, memenuhi panggilan penyidik Bareskrin Polri, pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan yang keempat, saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya, dan sekarang yang ke empat di bareskrim Polri," papar Sambo kepada wartawan di Bareskrim Polri (4/8).
Ia juga sempat mengucapkan bela sungkawa terkait meninggalnya Brigadir J dalam insiden baku tembak dengan Bharada E.
"Saya menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Brigadir J, semoga keluarga diberikan kekuatan," ucapnya.(OL-5)
Penaikkan status ke tahap penyidikan menujukan tim khusus (timsus) bekerja sangat cepat. Namun, tetap menerapkan kaidah-kaidah pembuktian secara ilmiah.
Tim khusus gabungan pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat juga menyita rekaman CCTV dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Dedi mengatakan ada dua hp Brigadir Yosua yang tengah diperiksa labfor. Dia menyebut tim labfor masih bekerja.
PENGAMAT Kepolisian Bambang Rukminto menilai kesalahan Polri dalam kasus tewasnta Brigadir J ialah tak membuka hasil autopsinya ke publik.
"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang,"
Kapolsek Metro Menteng Ajun Komisaris Besar Netty Rosdiana Siagian mengatakan, Bundaran HI bukan untuk tempat melakukan aksi.
HARI-HARI ini, nyaris setiap pagi, ribuan pasang mata terpaku pada layar televisi.
Fadil menjelaskan maksud kedatangannya untuk memberikan support kepada Sambo. Hal ini terkait dua ajudan Sambo yang terlibat adu tembak
Johnson Panjaitan menyatakan pihaknya ingin membuat laporan resmi terlebih dahulu agar kasus yang menimpa keluarga Brigadir J tidak berpolemik dan menjadi kontroversi.
“Sudah diserahkan ke pihak penyidik semuanya (barang milik Brigadir J yang ada di rumah Pak Sambo). Yang saya ketahui seperti itu,” ujar Arman
“Pak Sambo sudah diperiksa kok dua kali oleh tim yang dibentuk Pak Kapolri,” ungkap Arman saat dihubungi wartawan pada Senin, 18 Juli 2022.
“Mengenai pemeriksaan terhadap Pak Ferdy Sambo, apabila Komnas HAM ingin melakukan pemeriksaan pasti Pak Sambo akan hadir untuk memberikan keterangan,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved