Kemajuan teknologi seakan membuat budaya Indonesia memudar. Media digital menjadi panggung budaya asing. Sehingga mencintai produk dalam negeri perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih bangga dengan kebudayaan Indonesia.
Baru-baru viral istilah Citayam Fashion Week di media sosial. Bak model di Paris Fashion Week, sekelompok anak muda berjalan memamerkan gaya berbusananya masing-masing di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Fenomena ini bisa dimanfaatkan untuk mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia
“Sehingga kita terlihat jauh lebih bangga (dengan budaya Indonesia) dari pada kita menggunakan fesyen yang agak keluar dari budaya Indonesia,” ujar Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo di Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (22/7).
Selain menunjukkan kebanggaan terhadap budaya Indonesia, cinta produk dalam negeri turut mendukung dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) lokal. Apalagi UMKM telah menjadi kekuatan ekonomi tersendiri bagi Indonesia ketika beberapa kali diterpa krisis moneter.
Meningkatnya UMKM Indonesia turut membuka lapangan pekerjaan baru. Devisa dan perekonomian Indonesia dapat perlahan pulih setelah pandemi covid-19. Di sisi lain, produk buatan dalam negeri diharapkan semakin dikenal pasa internasional, sehingga meningkatkan jumlah investasi di Indonesia.
“Kita harus bangga memakai produk asli buatan Indonesia. Kita harus menggalakan fashion Indonesia tidak kalah dengan fesyen luar negeri. Kita menghargai karya original seniman,” ujar Adhi. (OL-12)