Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Komnas HAM Dalami Penyebab Luka di Tubuh Brigadir Yosua

Siti Yona Hukmana
22/7/2022 16:20
Komnas HAM Dalami Penyebab Luka di Tubuh Brigadir Yosua
Komisioner Komnas HAM M. Choirul Anam(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bersama ahli forensik mendalami luka-luka yang terdapat di tubuh Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat pada Kamis, 21 Juli 2022. Guna mengetahui penyebab luka, waktu luka, dan karakter luka tersebut.

"Bahan-bahan yang kami gunakan adalah semua bahan yang kami peroleh, termasuk di dalamnya foto-foto dari pihak keluarga," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui video, Jumat, 22 Juli 2022.

Anam mengatakan diskusi dengan ahli forensik untuk mengetahui penyebab luka itu memakan waktu cukup lama. Sebab, dia ingin melihat detail luka tersebut.

"Ini luka tembakan, ini luka akibat sayatan, ataukah ini akibat yang lain, semua ruang diskusi itu kita buka kemarin," ujar Anam.

Menurut dia, dari semua fakta yang hendak diungkap terkait luka itu yang paling penting adalah waktu terjadinya luka. Sebab, kata dia, Komnas HAM harus memiliki catatan soal ruang dan waktu peristiwa.

"Itu semua kami lakukan dengan dokter forensik. Jadi beberapa hari terakhir kami memang mendalami soal luka, soal background (latar belakang) dan sebagainya," ungkap Anam.

Anam mengatakan hasil dari pendalaman luka itu akan dijadikan sebagai catatan-catatan penting Komnas HAM. Catatan itu, kata dia, bisa digunakan sebagai bahan utama bertemu dengan dokter forensik yang akan melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yosua.

"Ini yang akan kami lakukan minggu depan," ucap Anam.

Baca juga: 11 Orang Keluarga Brigadir J Telah Diperiksa Polri

Namun, Komnas HAM belum bisa menyimpulkan penyebab luka tersebut. Apakah akibat penyiksaan, penembakan dalam kontek HAM. Sebab, proses pendalaman masih berlangsung dan tahapan belum lengkap.

Ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo terlibat baku tembak di rumah dinasnya, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pukul 17.00 WIB pada Jumat, 8 Juli 2022. Keterangan versi Mabes Polri, Brigadir Yosua alias Brigadir J, yang merupakan sopir istri Sambo ditembak hingga tewas oleh Bhayangkara Dua (Bharada) RE, sopir Sambo.

Penembakan itu disinyalir karena Brigadir Yosua melakukan pelecehan seksual dan penodongan senjata kepada istri Sambo. Namun, versi keluarga menyatakan Brigadir Yosua meninggal bukan karena senjata api, melainkan pembunuhan berencana. Brigadir Yosua diyakini disiksa dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.

Keluarga meminta polisi melakukan autopsi ulang. Sebab, hasil autopsi awal yang menyebutkan Brigadir Yosua tewas akibat ditembak dinilai tidak dapat dipercaya.

Kasus tewasnya Brigadir Yosua menjadi sorotan. Publik menyoroti sejumlah kejanggalan usai hasil autopsi dibeberkan ke publik.

Kasus ini berbuntut panjang. Sebanyak dua perwira tinggi (pati) polisi dicopot dari jabatannya guna menjaga proses penyelidikan berlangsung objektif. Kedua pati Polri yang dicopot yakni Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

Lalu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susanto juga dinonaktifkan. Jabatannya diisi sementara oleh Kombes Yandri Irsan yang saat ini menjabat Direktur Pamobvit Polda Metro Jaya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya