Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DINAS Kebudayaan DKI Jakarta melalui Museum Bahari Jakarta akan membuka Ruang Pameran Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia di Museum Bahari, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, pada Kamis (7/7) mendatang.
Peresmian ruang pameran itu sekaligus bertepatan dengan Hari Jadi Museum Bahari Jakarta yang ke-45.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Iwan Henry Wardhana mengatakan, terdapat beberapa koleksi navigasi mengenai Garis Nol (Titik Nol) Meridian Batavia beserta penjelasan lengkap seputar aktivitas pelayaran tempo dulu yang dihadirkan pada pameran tersebut.
Selain itu, ruang pameran itu juga menjadi pengingat sekaligus penyebaran informasi penting bagi warga Jakarta mengenai aktivitas pelayaran di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa di masa lalu.
"Harapannya, pameran ini nantinya dapat menjadi pengingat sejarah bagi masyarakat, serta memberikan manfaat bagi keberlangsungan informasi seputar sejarah di Jakarta,” ujar Iwan dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (5/7).
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta Mis'ari menuturkan, penyelenggaraan pameran ini ditujukan untuk meluruskan persepsi dan narasi yang beredar di masyarakat selama ini mengenai titik nol kilometer sebagai acuan waktu berlayar.
"Pemahaman masyarakat mengenai titik nol atau garis nol sebagai acuan waktu berlayar itu yang ada di tugu nol kilometer Yogyakarta dan titik nol kilometer Indonesia di Pulau Weh, Sabang, Aceh. Padahal sebenarnya, titik nol atau garis nol yang berada di Museum Bahari ini merupakan acuan waktu yang benar saat berlayar," terang Mis'ari.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, garis nol yang dimaksud merupakan garis bujur nol yang sangat diperlukan pada masa aktifnya perdagangan di kawasan Sunda Kelapa saat itu.
Baca juga: Gerakan Guna Ulang Jakarta Kurangi Plastik Sekali Pakai
Kendati demikian, Museum Bahari berinisiatif menyajikan informasi yang lebih akurat terkait sejarah garis nol (titik nol) meridian tersebut melalui ruang pameran ini.
Sebagai informasi, garis nol (titik nol) meridian berada di Menara Sinyal yang dibangun pada 1839, yang saat ini berada di kawasan Museum Bahari, yaitu di Jalan Pasar Ikan Nomor 1.
Lokasi gedung yang berada di area Menara Syahbandar tersebut berada di atas bekas Bastion Culemborg atau benteng sekaligus tembok pertahanan kota Batavia yang dibangun sekitar 1645, seiring dengan pembuatan tembok keliling kota Batavia di tepi Barat.
Pada gedung ini tersimpan sebuah jam yang paling akurat beserta perlengkapannya. Kemudian pada atapnya didirikan sebuah sinyal waktu tetap yang dapat dilihat dari kejauhan.
Dengan mengamati sinyal harian ini, awak-awak kapal yang berlabuh di teluk Batavia bisa menyesuaikan jam kapal mereka. Pada masa itu, penjaga waktu tetap sangat dibutuhkan oleh pelayar untuk menentukan posisi mereka selama perjalanan di laut.
Garis nol (titik nol) meridian Batavia ini masih digunakan untuk produksi peta Indonesia hingga 1942, meskipun dari 1883 meridian Greenwich sudah diterima secara universal sebagai meridian utama.
Kemudian, di sebelah gedung di mana garis nol (titik nol) ini berada dibangun Menara Syahbandar. Menara ini dibangun pada tahun 1839, yang berfungsi sebagai menara pengawas dan pengatur lalu lintas bagi kapal-kapal yang keluar-masuk Kota Batavia melalui jalur laut.
Sebelum aktivitas pelabuhan berpindah ke Pelabuhan Tanjung Priok, Menara Syahbandar ini memiliki fungsi sebagai kantor pabean, atau tempat di mana orang-orang mengumpulkan pajak atas barang-barang yang dibongkar di pelabuhan Sunda Kelapa. (S-2)
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Diduga kapal berasal dari luar Pulau Jawa dan hanyut terbawa arus laut hingga akhirnya terdampar di wilayah pesisir pantai Brebes.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 Pantoloan mencatat capaian signifikan dalam memperkuat konektivitas logistik Sulawesi Tengah.
Pelabuhan Patimban diharapkan mampu memback-up Pelabuhan Tanjung Priok yang kini memiliki kapasitas 10 juta TEUs dan sudah terisi sekitar 6 juta TEUs.
Pembangunan pelabuhan KCN masih berlangsung secara bertahap dan ditargetkan rampung pada 2026.
Kegiatan ini, bukan hanya memacu semangat hidup sehat, tapi juga mendorong perputaran ekonomi dan pariwisata kota
Sebagai salah satu platform kepariwisataan Indonesia, Event By Indonesia diharapkan dapat memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses informasi terkini mengenai daftar event.
INDONESIA, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi tuan rumah International Islamic Expo (IIE) 2025 ke-15 di JCC Senayan, pada 11-13 Juli.
Monas dapat dioptimalkan sebagai botanical garden atau kebun botani yang memberikan ruang edukasi dan konservasi flora nusantara serta pusat riset tanaman langka khas Indonesia.
Peresmian ini juga menandai lahirnya Hari Festival Desa Wisata Amping Parak, yang akan masuk dalam kalender resmi pariwisata nagari.
Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved