Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menyebarkan Meme Stupa Candi Borobudur Dianggap Cederai Nilai Luhur Agama

Indriyani Astuti
21/6/2022 14:00
Menyebarkan Meme Stupa Candi Borobudur Dianggap Cederai Nilai Luhur Agama
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo(MI/Susanto )

PAKAR Telematika yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Ia diduga melecehkan umat Buddha karena ikut menyebarkan meme stupa Candi Borobudur yang diedit mirip wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan tindakan itu menandakan ada masyarakat yang tidak menghargai nilai luhur agama.

"Agama adalah sesuatu yang suci dan sakral. Agama adalah sarana orang menuju kepada Tuhan dan menemukan keilahian. Akan tetapi sayangnya agama diolok olok dan dipermainkan simbolnya. Ini menunjukan bahwa masih terdapat yang tidak menghargai nilai luhur agama," ujar Benny, Selasa (21/6)

Benny menambahkan, Indonesia negara yang berlandaskan ideologi Pancasila, seharusnya setiap agama dihormati dan dihargai. Ia menilai tindakan oknum yang membuat meme stupa Candi Borobudur, menunjukan hilangnya etika kepantasan publik.

"Seharusnya semua umat bergama memahami simbol-simbol agama bukan untuk dipermainkan atau dilecehkan," paparnya.

Baca juga: Dipolisikan karena Meme Stupa Mirip Jokowi, Ini Tanggapan Roy Suryo

Benny yang juga budayawan, mengajak seluruh masyarakat lebih dewasa dalam menggunakan media sosial. Terutama, ujar dia, ketika membagikan sesuatu di media sosial sebaiknya konten itu bermuatan positif dan merajut persatuan.

"Media sosial bukan sarana untuk mengolok olok, penghancur kemanusiaan dan sarana mempermainkan simbol agama," tuturnya.

Benny menambahkan, ketika ada orang yang mempermainkan simbol agama, itu menunjukkan kedangkalan nalar. Ia juga mengajak masyarakat menghormati keberagaman. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya