Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenakalan Remaja Merajalela, Pengamat: Efek Masalah Ekonomi

Putri Anisa Yuliani
09/4/2022 15:27
Kenakalan Remaja Merajalela, Pengamat: Efek Masalah Ekonomi
tawuran(ilustrasi)

KENAKALAN remaja mulai merajalela bahkan di bulan puasa tahun ini. Tidak hanya di ibu kota, kejahatan yang melibatkan pemuda juga bertebaran di beberapa daerah seperti fenomena tawuran antarpemuda.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengatakan fenomena kenakalan remaja ini disebabkan beberapa faktor seperti adanya keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari geng-geng jalanan.

"Biasanya anak muda kan selalu haus pengakuan. Kemudian ada kelemahan dari pengawasan orang yang lebih dewasa sehingga mereka terjerumus masuk ke geng-geng jalanan. Inilah salah satu syaratnya yakni berbuat kejahatan di jalanan," kata Trubus saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (9/4).

Faktor lainnya adalah ekonomi. Ia mengatakan, jumlah pengangguran hingga anak yang putus sekolah karena pandemi meningkat karena sulitnya ekonomi. Orangtua dari kalangan menengah ke bawah atau kurang mampu pun tak bisa berbuat apa-apa ketika anak akhirnya mencari kegiatan di luar rumah untuk mengisi waktu luang.

"Masyarakat ini sekarang dalam kondisi sangat sensitif. Mudah bergesekan satu sama lain karena tidak ada kegiatan atau pekerjaan yang bisa dilakukan dan menghasilkan. Ujungnya gabung ke geng jalanan atau mudah tawuran karena masalah sepele," lanjutnya.

Baca juga: Buruknya Komunikasi Orang Tua dan Anak Akibatkan Kenakalan Remaja

Ia pun menegaskan, kemiskinan yang semakin tinggi merupakan buah dari kegagalan tata kelola pemerintah. Masyarakat miskin memang yang paling mudah terdampak apabila terjadi kesalahan dalam tata kelola ekonomi. Mereka adalah golongan yang paling rentan. Terlebih di saat terjadi kenaikan-kenaikan harga seperti saat ini.

Maka dari itu, selain solusi jangka pendek dengan melakukan pemberantasan para pelaku kejahatan jalanan, pemerintah sudah harus memikirkan solusi jangka panjang yakni memperbaiki ekonomi sehingga tercipta lapangan pekerjaan bagi rakyat.

Peran-peran berbagai pihak termasuk swasta hingga partai politik juga harus lebih besar sebab pemerintah sendirian tak mungkin bisa menangani masalah ini.

"Karena butuh solusi yang lebih struktural. Masyarakat saat ini berada di tengah krisis kepercayaan terhadap pemerintah maupun parpol. Parpol sibuk sendiri untuk tujuan 2024. Tak peduli lagi konstituen berteriak di bawah. Mereka seharusnya ikut terlibat bagaimana membuat program yang positif agar masyarakat di daerah maju," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya