Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MASYARAKAT membubarkan taruwan puluhan pelajar di Jalan Pondok Cibubur, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Puluhan pelajar pun kocar-kacir menghindari serbuan masyarakat yang jengkel dengan ulah mereka.
Baca juga: Penyidik Periksa Pacar Dea OnlyFans Terkait Video Asusila
Puluhan pelajar yang terlibat aksi, pelajar dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Depok versus SMP Harapan Bangsa Kota Depok.
Markus, warga Perumahan Pondok Cibubur mengatakan, sekitar pukul 15.00 WIB, puluhan pelajar tersebut melakukan tawuran di taman perumahan yang tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya.
"Iya mas, pelajar SMP Negeri 7 datang dari arah bawah dan pelajar SMP Harapan Bangsa datang dari atas Jalan Pondok Cibubur. Lalu mereka ejek-ejekan. Serbu-serbu, hajar," kata Markus Rabu, 30 Maret 2022.
Saat melakukan tawuran dua kelompok pelajar tidak pakai seragam sekolah. " Seragam sekolah mereka disimpan di dalam tas, " tuturnya.
Dari pengakuan salah satu pelajar, ungkap Markus, dua kelompok pelajar tersebut janjian tawuran di Media Sosial.
Aksi tawuran pelajar tersebut kerap terjadi di jalan Pondok Cibubur baik itu pelajar SMP maupun pelajar SMA. "Saya selaku masyarakat yang tinggal di perumahan ini merasa resah," ujarnya.
Beruntung, sambung dia dalam tawuran tadi tidak ada korban, baik luka maupun jiwa, karena masyarakat bergerak cepat membubarkan. Para pelajar itu pun kocar-kacir, kabur meninggalkan lokasi kejadian.
Rosita, warga setempat lainnya mengaku merasa resah dengan kelakuan para pelajar yang sering tawuran di Jalan Pondok Cibubur.
Tadi saja rak buah-buahan rambutan ambruk dan ditimpa oleh pelajar. Mereka tawuran di depan kios dagangan. " Saya berharap jangan ada lagi tawuran pelajar karena sangat menggangu dan meresahkan," ucap Rosita.
Rosita meminta kepada pihak satuan sekolah agar melakukan pembinaan terhadap siswanya. " Masih ingusan dan bau kencur sudah tau tawuran. Jadi apa nantinya ini, " ucapnya kesal.
Encep, security SMP Negeri 7 Kota Depok mengatakan manajemen SMP Negeri 7 Kota Depok sudah memanggil para orang tua pelajar yang terlibat aksi di Jalan Pondok Cibubur.
"Sudah dipanggil, kepada para orang tua diberikan imbauan oleh pihak manajemen agar mengawasi anak-anak mereka, " papar Encep.
Encep mengatakan, manajemen SMP Negeri 7 akan lebih meningkatkan pembinaan untuk mengantisipasi tawuran susulan yang melibatkan siswanya. Encep menyebut mereka bukan gangstar.
"Kami akan tingkatkan pengawasan dan melakukan pembinaan terhadap para siswa di sekolah. Kami mengimbau kepada para orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya agar terhindar dari tindak kriminal, " imbuhnya.
Encep menuturkan tawuran sekempok pelajar SMP Negeri 7 dengan SMP Harapan Bangsa terjadi setelah pulang sekolah pukul 15.00 WIB. " Mereka janjian tawuran di Media Sosial, " pungkas Encep (OL-6)
Adapula yang turut membandingkan penanganan tawuran yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim siswa ke barak militer.
SOSIOLOG Universitas Indonesia Ida Ruwaida menilai kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam hal menangani aktivitas tawuran khususnya tawuran pelajar atau siswa masih belum komprehensif.
MENTERI PPPA Arifah Fauzi mengaku prihatin atas tawuran siswa sekolah dasar (SD) di Cilangkap, Kota Depok. Menurutnya itu menjadi peringatan bagi seluruh pihak untuk memperkuat pengasuhan
Saat ini, aksi tawuran pelajar di Kabupaten Subang terus terjadi.Untuk itu, polisi terus mengawasi para pelajar.
Program “CETAR” muncul terkait adanya aksi tawuran di Tangerang Selatan yang menimbulkan korban luka bahkan meninggal dunia.
MERASA takut akan kejaran polisi, seorang remaja di Kota Medan memilih terjun ke sungai dan kemudian ditemukan tewas tenggelam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved