Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DINAS Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok membersihkan sampah yang menumpuk di bawah jembatan Kali Pesanggrahan di kawasan tempat pembuangan sampah (TPA) Cipayung. Sekitar 20 ton sampah yang sebagian besar masker bekas, kayu, plastik dan sampah rumah tangga menumpuk karena tersendat konstruksi jembatan setelah hujan deras sepanjang Kamis (17/2/2022).
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Kota Depok Arga Dharma Tubagus mengungkapkan dominasi sampah yang diangkut dalam bersih-bersih tersebut adalah masker bekas, kayu, plastik dan sampah rumah tangga.
Baca juga: Lautan Sampah Kepung Kampung Nelayan Kalibaru
Tidak cuma itu, DPUPR juga menemukan selimut, bahkan popok bayi. Sejak hari Minggu (13/3) lalu DPUPR terus berupaya membersihkan sampah yang terbawa arus aliran Kali Pesanggrahan. "Total sampah akibat banjir yang kami angkut sejak Minggu lalu terkumpul 20 ton," kata Arga, Selasa (15/3).
Arga menambahkan, kegiatan membersihkan Kali Pesanggrahan merupakan agenda rutin Satgas Sumber Daya Air DPUPR Kota Depok. Mereka tiap hari melakukan edukasi dan pemetaan pada kali.
Menurut Arga, ada tiga kelurahan di Kota Depok yang dilalui Kali Pesanggrahan. Tiga kelurahan tersebut yaitu Kelurahan Cipayung, Kelurahan Pasir Putih dan Kelurahan Cinere.
"Karena itu, kami selalu konsisten untuk membersihkan dan memberikan edukasi kepada warga terkhusus warga yang tinggal dibibir Kali Pesanggrahan," tambahnya.
Kepala Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air DPUPR Kota Depok Bahtiar Ardiyansah mengungkapkan 20 ton sampah yang tersangkut di bawah konstruksi jembatan Kali Pesanggrahan yang menyebabkan banjir di Kelurahan Cipayung, Kelurahan Pasir Putih dan Kelurahan Cinere adalah sampah kiriman dari hulu Kota Depok.
"Itu sampah yang terbawa arus aliran Kali, adalah sampah dari hulu Kota Depok," katanya (KG/A-1)
Pada era modern saat ini, peradaban terbaik untuk Kabupaten Bekasi adalah mengembalikan hamparan sungai sepanjang mungkin tanpa ada yang membatasi.
Para peneliti menemukan lebih dari 15.000 km aliran sungai kuno di Mars, menunjukkan Planet Merah pernah hangat dan basah akibat hujan.
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Rangkaian kegiatan HUT ke-16 KNTI yang dilaksanakan di Pemalang ini diawali dengan Konsolidasi Koperasi yang diikuti oleh Pengurus Koperasi KNTI.
Kondisi sungai saat ini sebagian besar mengalami penyempitan dan pendangkalan dan bahkan menyisakan lebar hanya 2-3 meter.
MENJAGA kelestarian sungai bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved