ANGGOTA Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menyoroti anggaran pembangunan sirkuit Formula E yang mengalami pembengkakan.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi akibat penyelenggaraan Formula E yang terburu-buru. “Ini yang sejak awal saya katakan, bahwa sirkuit ini dikerjakan tanpa perencanaan matang dan terburu-buru," tutur Gilbert saat dihubungi, Senin (7/3).
Baca juga: Wagub DKI Optimistis Sirkuit Formula E Selesai Tepat Waktu
"Konsekuensinya adalah kualitas yang tidak sebaik dikerjakan dengan tenang dan biaya pun menjadi bengkak,” imbuhnya.
Padahal, untuk melakukan penyelidikan lokasi sirkuit, membutuhkan waktu hingga enam bulan. Kemudian, baru dilakukan pengujian dan evaluasi tanah.
“Otomatis ini pekerjaan yang sulit dipertanggungjawabkan dari segi kualitas dan biaya,” pungkas Gilbert.
Baca juga: Belum Umumkan Sponsor Formula E, Ini Alasan Jakpro
Anggaran pembangunan sirkuit Formula E diketahui membengkak Rp10 miliar hingga menjadi Rp60 miliar. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, selaku penanggung jawab pembangunan sirkuit, mengklaim terdapat faktor struktur tanah yang menyebabkan kenaikan anggaran pembangunan.
Diketahui, pembangunan sirkuit ditargetkan selesai awal April 2022. Adapun kompetisi balap mobil listrik Formula E dijadwalkan pada Juni 2022 mendatang.(OL-11)