Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEPALA Bagian Bantuan Operasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Kombes Aswin Siregar menjelaskan M, 24, yang ditangkap polisi setelah menadah sepeda motor hasil curian adalah mantan napi terorisme.
Sebelumnya, M bersama S ditangkap polisi karena menadah motor hasil curian dua remaja A, 13, dan B, 14, di Bekasi.
Aswin mengatakan M ditangkap terkait kasus terorisme pada 2016 dan bebas pada 2020. M bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dan berperan sebagai perakit senjata api.
"M itu mantan napi kasus terorisme kelompok MIT Poso. Sedangkan S kawannya M," kata Aswin ketika dihubungi, Minggu (6/2).
Ia mengatakan M saat ini masih dipantau oleh Densus 88 setelah menghirup udara bebas. Ia mengatakan M juga saat ini dalam tahap deradikalisasi dan proses kembali hidup di tengah-tengah masyarakat.
"Sebenarnya dia masih dalam proses monitoring juga itu, tapi bukan berarti dia buronan," katanya.
Ketika disinggung apakah M masih terlibat jaringan terorisme, Aswin mengaku masih terlalu dini menyimpulkan hal tersebut. Ia mengatakan penyidik masih mendalami keterkaitan M dengan aksinya sebagai penadah sepeda motor hasil curian.
"Kita justru menunggu kalau dari penyidik. Penyidik yang menyidik itu memiliki informasi nanti keterkaitan mereka dengan aktivitas lain bukan sekedar cuman curi motor gitu. Karena sekarang kan masih ditahan penyudik Polres, bukan kita yang tangani," katanya.
Sebelumnya, S alias B dan M ditangkap polisi karena menadah motor hasil curian dua remaja A dan B di Bekasi.
Diketahui, A dan B ditangkap atas pencurian motor Honda Scoopy bernopol B-4017-FOO milik Abdul Rosad dan 2 unit motor milik warga Tarumajaya.
Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno menjelaskan A dan B mengaku menjual motor hasil curian tersebut kepada S dan MAQ. Polisi lalu melakukan penyelidikan dan menangkap S dan M di Pasar Setu, Bekasi, pada 28 Januari 2022.
"Pelaku pencurian mengenal terduga teroris ini saat melakukan transaksi secara langsung. Kendaraan curian itu dikumpulkan dan dijual ke luar daerah oleh dua penadah," tandasnya. (OL-8)
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
BNPT menyebut seorang perempuan yang sejatinya memiliki nilai keibuan, justru secara sengaja atau tidak sengaja menjadi aktor penting di dalam berbagai peristiwa atau aktivitas terorisme.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Mirra Noor Milla menyatakan Indonesia berhasil menekan aksi terorisme dengan mencatatkan nol serangan dalam dua tahun terakhir.
Insiden mengerikan terjadi saat perayaan kemenangan Liverpool di Liga Premier Inggris. Ketika sebuah mobil menabrak supporter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved