Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KAPOLRES Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Putu Kholis Aryana membenarkan pelaku utama pengeroyokan seorang anggota TNI AD bernama Pratu Sahdi, 22, telah ditangkap. Insiden yang menewaskan korban ini terjadi di Jalan Pluit Selatan Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (16/1), pukul 03.00 WIB.
"Benar. Saat ini telah dibawa ke Polda," kata Putu saat dikonfirmasi, Rabu (19/1). Sebagai informasi, pada kasus itu, polisi telah menetapkan enam tersangka. Tiga di antara mereka merupakan bagian dari empat orang yang telah diamankan sebelumnya.
Salah satu dari ketiga yang lain yaitu B yang diduga kuat berperan melakukan penusukan terhadap Pratu Sahdi. Polisi sendiri telah mengantongi identitas para pelaku yang sudah diburu itu.
Sebelumnya, polisi menyebut setidaknya ada delapan pria yang mengeroyok anggota TNI inisial Pratu Sahdi di Jalan Inpeksi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Pada kasus itu, selain Pratu Sahdi, ada warga sipil yang turut menjadi korban pengeroyokan.
Salah satu korban dari warga bernama Samsul Ma'arif dengan luka sobek di dada sebelah kanan dan punggung belakang. Korban lain ialah Soleh yang mengalami luka di bagian jari manis sebelah kanan putus dua ruas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membeberkan ada delapan saksi saat korban dikeroyok oleh pelaku. Kronologinya, menurut keterangan para saksi, awalnya datang empat pelaku dengan mengendarai dua sepeda motor. Pelaku turun dan mendatangi para saksi satu per satu menanyakan, "Apakah kamu orang Kupang?"
Saksi bernama Sofyan menjawab, "Saya bukan orang Kupang, saya orang Lampung." Setelah itu pelaku bertanya ke korban Sahdi dan korban tidak menjawab. Tanpa tedeng aling-aling, Zulpan menuturkan diamnya Sahdi membuat pelaku memukul korban. Bahkan, satu pelaku berkaos hitam mencekik leher Sahdi.
Baca juga: Pengeroyokan TNI AD Hingga Tewas, 2 Tersangka DPO Serahkan Diri
Tak dinyana, salah satu pelaku berkaos biru nekat menusuk Sahdi menggunakan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh tersungkur. Selanjutnya, pelaku kaos hitam dan berbaju biru secara acak menyerang orang yang ingin melerai pelaku, termasuk korban dengan nama Samsul akhirnya terkena serangan menggunakan senjata tajam pelaku. (OL-14)
Jajaran TNI AD menggunakan kendaraan listrik Maung MV3 EV yang diberi nama "Pandu". Kendaraan taktis ini baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indo Defence
KOMNAS HAM mengapresiasi pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang akan menindak lanjuti temuan dan rekomendasi amunisi afkir.
Rekomendasi Komnas HAM kepada TNI untuk menutup permanen lokasi pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut menjadi langkah penting untuk memastikan kondisi keamanan masyarakat
Komnas HAM mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting menyusul peristiwa ledakan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Wahyu memastikan institusinya terbuka akan kritik dan saran dari segala pihak. Pihaknya juga menghargai segala temuan fakta di lokasi ledakan yang diungkap Komnas HAM.
Setelah seluruh proses administrasi sudah dijalankan, kata Kristomei, barulah Djaka diberhentikan secara hormat per tanggal 14 Mei 2025 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved