Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Mutilasi Di Bekasi Dipicu Sakit Hati Kepada Korban

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
28/11/2021 22:50
Kasus Mutilasi Di Bekasi Dipicu Sakit Hati Kepada Korban
Ilustrasi(DOK MI)

KASUS pembunuhan yang disertai mutilasi di Bekasi, Jawa Barat dipicu sakit hati pelaku terhadap korban. FM (20) dan MAP (29) membunuh dan memutilasi korban RS (28) karena sakit hati atas tindakan korban terhadap istri para pelaku.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa FM sakit hati kepada RS yang merupakan pengemudi ojek online (ojol), karena pernah menghina ia dan istrinya. "Sedangkan MAP sakit hati karena istrinya pernah dicabuli korban," ungkap Zulpan, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (28/11).

Zulpan menerangkan modus yang dilakukan pelaku terhadap korban dengan memasukkan narkoba ke tubuh korban. Saat tertidur, kata Zulpan, pelaku langsung membunuh korban dengan cara menggorok bagian leher.

Selanjutnya, lanjut Zulpan, jasad korban dimutilasi dan potongan tubuhnya dibuang di pinggir jalan pada pukul 05.40 WIB. "Satreskrim Polres Metro Bekasi langsung datang ke TKP, dan kasus bisa diungkap 8 jam," paparnya.

Adapun barang bukti yang diamankan penyidik antara yakni hp, golok, tali rafia, balok kayu, jas hujan, karung, kantong plastik, serta satu buah mobil.  Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 340 KUHP dan 338 KUHP ancaman pidana seumur hidup

Sebelumnya, polisi telah mengetahui identitas korban potongan tubuh yang ditemukan di Jalan Raya Pantura, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Sabtu (27/11). Korban adalah seorang pengemudi ojek daring.

Korban diketahui bertempat tinggal di Kampung Buek, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Informasi ini juga dikuatkan pernyataan keluarga. Zarul Ulia, paman korban yang mengatakan dua pekan lalu pria berusia 28 tahun itu sempat pamit untuk mencari kamar indekos.

Bahkan, dua hari sebelum jasadnya ditemukan, korban juga mengabarkan orangtuanya perihal rencana pulang ke rumah. "Namun kami hilang kontak sejak Sabtu (27/11) pagi dan mendapat kabar dari kepolisian, korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa," kata Zarul.

Keponakannya itu, terang dia, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Korban yang kesehariannya mengemudi ojol juga masih lajang. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya