Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Depresi Karena Masalah Keluarga, Pemuda di Jakarta Barat Bunuh Diri 

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
04/11/2021 18:52
Depresi Karena Masalah Keluarga, Pemuda di Jakarta Barat Bunuh Diri 
Ilustrasi bunuh diri(Ilustrasi)

SEORANG Pemuda berinisial PC bin PA (23) warga Jalan H Saa'ba Perum Mawar Kelurahan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, di temukan meninggal di sebuah Apartemen di kawasan Cengkareng lantai 7 Blok D6 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, Rabu (3/11) malam. 

Kapolsek Cengkareng AKP Endah Pusparini membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. 

"Ya benar seorang pemuda berinisial PC bin PA (23) ditemukan meninggal akibat bunuh diri di sebuah apartemen di kawasan duri kosambi Cengkareng Jakarta Barat," tutur Endah, Kamis, (4/11). 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Tri Baskoro Bintang Wijaya menjelaskan, korban ditemukan dalam kondisi telentang diatas kasur. 

"Korban dalam posisi telentang, kepala korban tertutupi plastik dan selang gas," ujar Bintang. 

Motif pelaku bunuh diri diduga karena sering berselisih paham dengan keluarganya. 

Padahal kedua orang tua korban tinggal di Kawasan Kembangan, Jakarta Barat, tapi karena tidak akur maka korban tinggal sendiri di Aparteman. 

"Jadi memang korban tidak akur dengan orang tuanya, sering cekcok makanya memilih untuk tinggal sendiri di Apartemen," ucapnya. 

Sebelum bunuh diri, korban mengirimkan pesan chat kepada ibunya dalam bahasa inggris, yaitu 'mam if you get this i’m already dead, i killed myself, suice note is near my bed'. 

Baca juga : Dinas Kesehatan DKI Antisipasi Covid-19 Gelombang Ketiga

Ayah korban yang mendapatkan informasi pesan tersebut dari istrinya langsung bergegas mendatangi kamar apartemen korban dan ketika itu pintu kamar tidak dalam terkunci. 

Setelah pintu apartemen terbuka, ayah korban terkejut karena korban sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya. 

Kemudian ayah korban meminta bantuan kepada petugas apartemen agar menghubungi pihak kepolisian. 

Mendapati laporan tersebut pihak security lalu menghubungi Polsek Cengkareng. 

Dari keterangan ayahnya, lanjut Bintang, bahwa sang anak sudah kuliah di Perguruan Tinggi Bandung selama tujuh tahun tapi tidak lulus-lulus. 

Akhirnya sang anak meminta modal usaha kedai kopi, tapi oleh ayahnya, PC diminta untuk fokus menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu 

Hal ini yang diduga memicu korban depresi dan memilih untuk mengakhiri hidupnya di kamar apartemen. 

"Pihak keluarga menolak untuk di lakukan otopsi mayat dan pada tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda kekerasan," ujarnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik