5 Jam Terhimpit Beton Proyek PDAM, Siswi SMPN 2 Depok Selamat

Kisar Rajagukguk
15/10/2021 20:59
5 Jam Terhimpit Beton Proyek PDAM, Siswi SMPN 2  Depok Selamat
Putri Fadilah (14) terhimpit beton runtuhan menara PDAM Kota Depok tengah diiselamatkan petugas, setelah 5 jam berhasil diselamatkan.(MI/Kisar Rajagukguk)

PUTRI Fadilah, 14, pelajar kelas 1 sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 2 Kota Depok, yang terhimpit  reruntuhan menara PDAM Tirta Asasta Kota Depok, selama lima jam akibat crane jatuh akhirnya berhasil diselamatkan.

Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Welman Naipos-pos mengatakan, proses evakuasi berjalan dramatis.

Petugas DPKP Kota Depok dibantu warga, PMI, TNI dan Polri berupaya secara perlahan mengangkat tubuh siswi kelas 1 SMPN 2 Kota Depok itu.

Ia mengatakan,  hampir seluruh tubuh korban tertutup bongkahan menara PDAM Tirta Asasta. Sehingga korban sulit bergerak. Namun setelah lima jam dari pukul 9.00 WIB-pukul 14.00 WIB, akhirnya korban berhasil dievakuasi. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Jalan Margonda, Pancoran Mas, Kota Depok.

 “Alhamdulillah anggota kami melaksanakannya hati-hati karena korban terjepit oleh besi dan beton kita memotongnya pelan-pelan takut rubuh,” katanya, Jumat (15/10)  petang.

Dalam proses evakuasi, jelas dia, pihaknya fokus penyelamatan korban dulu. Beruntung korban berhasil dievakuasi dengan selamat.  

“Kami tidak akan membiarkan siapapun yang mencoba mengangkat beton. Kami menyelamatkan korban dulu baru mengangkat beton. Di sebelah kanan, ya tangan terimpit. Alhamdulillah kondisi korban selamat sehat,” ucapnya.

Welman mengakui, pihaknya kesulitan saat proses evakuasi. Pasalnya bongkahan beton yang menimpa sangat besar.

“Kita melakukan pemotongan kemudian tenaga medis memberikan semangat, dari dokter ya, kita potong pelan-pelan. Kendalanya karena terhimpit oleh beton. Ada alat potongnya,” tambahnya.

Korban sempat diberi oksigen saat terhimpit. Karena ketika terhimpit dikhawatirkan kehabisan oksigen.  “Karena kan terimpit beton khawatir pernapasannya terganggu, makanya kita kasih oksigen. Evakuasi kurang lebih 5 jam. Sadar. Tertidur,” ungkapnya.

Saat dievakuasi korban mengalami luka di tangan dan wajah. Petugas yang turun tangan sebanyak 12 orang.  “Tangan kanan ada lecet. Luka di tangan, di muka lecet. Petugas ada kurang lebih 12 orang ya,”  tutur Welman.

Selain Putri, lanjut Welman, dua warga juga luka-luka akibat crane roboh. Yakni Jaidan dan Asnel Taher. Saat ini keduanya sedang di rawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga.

Direktur Operasional PDAM Tirta Asasta Kota Depok Sudirman mengatakan robohnya crane di lokasi proyek menara PDAM  di Jalan Mawar RT 007 RW 04 Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas pukul 9.00 WIB merupakan musibah yang tidak diduga-duga. " Kami melihat ini sebagai musibah, " katanya (OL-13)

Baca Juga: Kodam Jaya Ingin Limpahkan Kasus Kaburnya Rachel Vennya kepada Polisi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya