Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
POLISI mengamankan enam anak di bawah umur yang akan melakukan tawuran. Keenam anak tersebut yakni Mff 14, IG 15 dan AL 15, SN 14, AS 15, GN 13 yang berhasil diamankan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Senen, Minggu (15/8) dini hari. Bahkan tiga di antaranya dinyatakan positif narkoba jenis amfetamin.
Kapolsek Senen Komisaris Polisi (Kompol) Ari Susanto mengatakan pihaknya berhasil mencegah rencana tawuran dari geng motor jembatan lima bersatu, Jakarta Barat dengan warga Kramat Raya, Senen Jakarta Pusat. Hasilnya enam anak di bawah umur diamankan.
"Rencana tawuran tersebut dari media sosial (Medsos) Instagram. Di sana geng motor mengajak tawuran para remaja juga. Tapi berhasil kita cegah sebelum tawuran terjadi," ucap Ari Susanto saat dikonfirmasi, Minggu (15/8).
Adapun para remaja yang akan tawuran tersebut berhasil diamankan di Jalan Tongkang, Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat. Dari hasil interogasi yang dilakukan, para remaja ini mengaku hanya diajak senior mereka.
"Ini masih pada di bawah umur, mereka diajak untuk tawuran," ucapnya.
Baca juga: Aksi Tawuran di Tebet, Polisi Buru Dua Kelompok Pemuda
Setelah diamankan, ke enam anak dibawah umur ini langsung dilakukan pemeriksaan urine. Hasilnya tiga di antaranya positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu yaitu, SN,14 AS 15, GN 13.
"Yang positif narkoba akan kita panggil orang tua mereka dan akan dikirim ke panti rehabilitasi," tegas Ari.
Sedangkan tiga lainnya yang tidak konsumsi narkoba akan tetap dipanggil juga orangtuanya dan akan dipulangkan. Diharapkan para orang tua yang anaknya tertangkap lebih ketat lagi mengawasi pergaulan anaknya.
"Awasi pergerakan anak dari pergaulan yang negatif, berikan siraman rohani agar mereka tidak terjerumus pergaulan yang buat malu keluarga," tutupnya.(OL-5)
Setelah melakukan penyisiran, petugas berhasil menangkap mereka beserta barang bukti, yakni tujuh buah senjata tajam (sajam) dan dua botol minuman keras
Akibat peristiwa tersebut, dua remaja berinisial AR dan RM mengalami luka tembak serius dan kini tengah mendapatkan perawatan medis.
Salah satu tanda anak berpotensi terjerumus tindak kejahatan adalah ketika dia sulit berkomunikasi dengan keluarga, terutama dengan orangtua.
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Kasus tawuran antar kelompok remaja yang diduga menewaskan satu orang di Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Jakarta Timur, masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
Peran orangtua sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah aksi tawur remaja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved