Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengelola PIM Optimistis Bertahan dengan Kebijakan Pembukaan Pusat Perbelanjaan

Mediaindonesia.com
12/8/2021 00:15
Pengelola PIM Optimistis Bertahan dengan Kebijakan Pembukaan Pusat Perbelanjaan
Ilustrasi(MI/Ramdani)

Pengelola Pondok Indah Mal (PIM) Jakarta Selatan optimistis kondisi usaha di tempatnya akan bertahan dari pandemi COVID-19 seiring dengan pembukaan pusat perbelanjaan oleh pemerintah pada perpanjangan PPKM Level 4.

“Kita seratus persen yakin bahwa kita bisa bertahan, bisa survive. Kami harus optimis, tidak boleh pesimis. Karena dengan optimisme kita mendapatkan energi positif,” kata HSE Manager Pondok Indah Mal Yudha Pranata saat ditemui di lokasi, Rabu (11/8).

Yudha mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin untuk mewujudkan optimisme tersebut. Menurut dia, hingga hari kedua pembukaan pusat perbelanjaan, jumlah pengunjung yang datang baru berkisar 7-8 ribu orang.

Hal ini kata dia masih jauh dari kapasitas maksimal yang diizinkan pada PPKM Level 4 yakni sekitar 30 ribu pengunjung. “Jadi saat ini dengan 25 persen mungkin kapasitas maksimalnya 30-an ribu lah. Jauh, 10 ribu aja belum, jauh-jauh, mungkin baru sekitar 7-8 ribu sampai sekarang ya,” katanya.

Untuk kondisi reguler, lanjut dia, pusat perbelanjaan yang berlokasi di Kebayoran Lama itu dapat menampung 150 ribu orang pengunjung. Namun, kata dia, jumlah itu belum pernah tercapai, bahkan sebelum pandemi COVID-19.

Lebih lanjut, Yudha menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih berfokus pada sosialisasi penerapan protokol kesehatan kepada para pengunjung.

Karena menurut dia, masih banyak pengunjung yang belum mendapat informasi secara lengkap mengenai syarat dan ketentuan yang berlaku di pusat perbelanjaan.

Karenanya, dia pun berharap agar masyarakat terlebih dahulu memahami dan mengunduh aplikasi PeduliLindungi, agar nantinya lebih mudah mengunjungi pusat perbelanjaan lainnya.

“Karena salah satu kendala terbesar adalah ternyata masyarakat belum terkomunikasikan dengan baik mengenai kewajiban menggunakan aplikasi ini untuk memasuki fasilitas publik, itu sih,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat meninjau Mal Kota Kasablanka, Selasa, mengatakan bahwa pembukaan pusat perbelanjaan merupakan langkah untuk menjaga stabilitas perekonomian khususnya di wilayah DKI Jakarta. “Jadi proses ini adalah bagian dari pergerakan daripada perekonomian nasional, terutama di DKI Jaya sekarang. Karena kita ketahui bahwa dari hasil pertumbuhan ekonomi kemarin, 5,93 persen. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya